Sanggar Seni Kresna Setya Kencana di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, terus menjadi ruang bagi anak dan remaja untuk mengasah kemampuan menari. Sanggar ini mengandalkan kebersamaan dan komitmen untuk melanjutkan napas seni tradisi Cirebon.
Di sudut Gang Sutawijaya, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, terdapat Sanggar Seni Kresna Setya Kencana. Sanggar ini berdiri sejak tahun 2019 dan mendapat legalitas beberapa tahun kemudian.
Sanggar ini mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan mengeluarkan karakter seni tari di Cirebon, dengan menerapkan apa yang dilakukan oleh Yogyakarta dan Bali.
Baca Juga:Angka Stunting Kelurahan Kalijaga Masih Ratusan – VideoSiswa SMKN 1 Lemahabang Jadi Duta Siswa Jawa Barat – Video
Ketua Sanggar Seni, Ibnu Hasan Basri, menyebut kini sedang membina 54 anak dan remaja untuk mengasah kemampuan menari. Dengan begitu, ia tetap optimis untuk memajukan kesenian tari di Cirebon. Pihaknya terus berkomitmen membina para peserta didik.
Meskipun tidak ada hambatan internal dalam membangun sanggar tari, pihak pengurus belum puas dengan kehadiran pemerintah terhadap seni tradisional. Mereka hanya mengandalkan kesadaran kolektif yang ada, dalam hal ini adalah orang tua murid tari.
Salah satu orang tua murid, Wawan, sangat menaruh harapan kepada generasi muda untuk memajukan kesenian tradisional Cirebon. Hal ini terlihat dari upayanya dengan memasukkan anaknya ke Sanggar Kresna Setya Kencana.
Wawan melakukan hal ini juga sebagai bentuk responsnya terhadap ketertarikan anaknya akan aktivitas menari. Lebih lanjut, ia ingin mengimbangi modernitas yang sangat masif dengan seni tradisional.