RADARCIREBON.TV – Dalam hitungan satu jam kedepan, tepatnya Senin (25/8/2025) pukul 02.30 WIB, seluruh sorotan dunia sepak bola akan tertuju pada Estadio Municipal Carlos Tartiere.
Ya, Real Oviedo, tim kuda hitam asal Segunda Division yang kini promosi ke La Liga, bakal menjamu raksasa sekelas Real Madrid. Pertandingan ini bukan sekadar formalitas pekan kedua La Liga 2025/2026, melainkan ujian mental dan harga diri bagi skuad asuhan Xabi Alonso.
Mengapa demikian? Karena pekan lalu Real Madrid tampil memalukan. Betul, mereka menang melawan Osasuna, tapi dengan skor kering kerontang 1-0. Itu pun terasa seperti hadiah belas kasihan dari dewi fortuna, bukan lahir dari dominasi absolut. Dengan segudang bintang di lini serang, satu gol terasa lebih mirip tamparan keras ketimbang kemenangan.
Baca Juga:Loyalitas Tak Bisa Dibeli! Kisah Messi dan Lima Bintang yang Memilih Barca daripada Real MadridDua Raksasa Sepakbola Bakal Saling Bunuh! Bayern Munchen vs Real Madrid: Duel Raksasa Abad Ini!
Kini, melawan Real Oviedo, Madrid dihadapkan pada cermin besar. Apakah mereka benar-benar tim dengan daya ledak ofensif paling menakutkan di Eropa, atau hanya sekumpulan poster boy dengan harga selangit tapi minim produktivitas?
Xabi Alonso tak main-main. Untuk laga tandang ini, ia memboyong enam penyerang sekaligus. Daftarnya membuat klub-klub lain menelan ludah: Kylian Mbappe, Vinícius Junior, Rodrygo, Brahim Diaz, Gonzalo Garcia, serta bocah ajaib Mastantuono. Saking banyaknya stok penyerang, Madrid sampai terlihat seperti tim futsal yang lebih suka bermain adu dribel ketimbang menjaga keseimbangan.
Namun ironisnya, di lini tengah justru Madrid pincang. Alonso hanya membawa lima gelandang: Aurelien Tchouameni, Arda Guler, Federico Valverde, Dani Ceballos, dan Thiago. Nama-nama mentereng seperti Jude Bellingham, Eduardo Camavinga, Endrick, bahkan Ferland Mendy masih masuk ruang perawatan. Dengan stok gelandang sepas-pasan, Madrid berisiko terlihat timpang: menyerang luar biasa, tapi mudah ditembus jika lawan pintar memanfaatkan celah.
Sementara itu, di sektor belakang, Madrid lebih rapi. Ada Thibaut Courtois yang sudah kembali ke performa terbaik, dibentengi kombinasi bek-bek berkelas seperti Antonio Rudiger, David Alaba, Militao, hingga remaja berbakat Dean Huijsen. Jangan lupakan juga Alexander-Arnold yang bisa menyulap sisi kanan menjadi jalur ekspres penuh umpan silang.