RADARCIREBON.TV- Milan, Musim Serie A 2025/26 – Awal musim baru di Serie A dibuka dengan keheningan tak biasa di stadion ikonik Giuseppe Meazza.
Suasana meriah yang semula menjadi ciri khas Derbi della Madonnina sirna, digantikan dengan tribun utara kosong—sebuah bentuk protes dari kelompok ultras Curva Nord yang mengejutkan dunia sepak bola Italia.
Aksi Boikot dan Kritik Pedas Curva Nord
Pada laga perdana Inter Milan kontra Torino, tribun utara Stadion Giuseppe Meazza tampak sepi. Para ultras Curva Nord secara tegas memilih boikot dengan tidak hadir, sebagai bentuk protes atas kebijakan baru yang dinilai mengekang kebebasan mereka.
Baca Juga:Pelajaran di San Siro, Allegri Butuh Waktu, Milan Tergusur Cremonese dalam Laga Pembuka Serie AEmil Audero Cetak Momen Bersejarah, Debut Memukau memupus Dominasi AC Milan di San Siro
Protes ini diwujudkan melalui tribun kosong, diiringi penonton yang duduk diam tanpa nyanyian atau koreografi khas ultras. Suasana stadion tampak tidak bernyawa.
Beberapa jam sebelum kickoff, Curva Nord melalui unggahan di media sosial menyatakan kekecewaan mendalam terhadap manajemen klub.
Mereka menuding adanya “penyalahgunaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” termasuk kenaikan harga tiket, pelarangan perpanjangan tiket musiman untuk sebagian anggota ultras, serta larangan penggunaan spanduk dan koreografi tanpa izin khusus.
Regulasi Baru, Tradisi yang Hilang
Beberapa aturan diterapkan secara ketat musim ini: pelarangan spontaneitas di tribun, pengetatan kontrol terhadap atribut suporter, dan pembatasan pada proses pembelian tiket—hal-hal yang sebelumnya menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya ultras. Aturan semacam ini dianggap menyerang identitas dan kebebasan bereskpresi bagi penggemar hardcore.
•Dampak dan Soliditas Antar Ultras
Protes ini tidak hanya datang dari Inter Milan. Ultras AC Milan, yang dikenal sebagai rival sekota, turut mengekspresikan solidaritas—meski mereka memilih bertahan di tribun dan menyampaikan protes secara simbolis, dengan menyindir suasana stadion yang berubah menjadi “teater formal.”
Mereka menyampaikan pesan sarkastik seperti “Nikmati teater Anda,” seolah menegaskan bahwa tanpa kegembiraan dan dukungan fana, stadion tak lagi punya nyawa.
•Boikot Menyuarakan Ketidakpuasan
Dalam pernyataan resmi, Curva Nord menyampaikan.
“Musim baru akan segera dimulai. Saat Inter bersiap melanjutkan perjalanan di liga, kami justru dipaksa menghadapi satu musim penuh penyalahgunaan, larangan, dan pembatasan.”