Sementara itu, Persija menunjukkan kontrasnya. Mereka tampil sebagai tim yang matang. Pelatih mampu mengatur tempo, pemain tampil penuh percaya diri, dan setiap peluang bisa dimaksimalkan. Kemenangan di Serang menjadi bukti nyata bahwa Macan Kemayoran bukan sekadar tim besar dengan nama besar, tetapi juga skuad dengan karakter juara.
Bagi Dewa United, pertandingan ini jelas meninggalkan luka. Kekalahan di kandang sendiri dengan permainan seburuk itu hanya akan meningkatkan tekanan dari suporter dan publik sepak bola. Pelatih harus segera mencari solusi. Rotasi pemain, perubahan strategi, hingga mentalitas tim harus dibenahi total.
Jika tidak, bukan hanya poin yang hilang, tapi juga kepercayaan diri pemain akan hancur. Dan ketika krisis kepercayaan diri melanda, perjalanan panjang musim bisa berubah jadi mimpi buruk.
Baca Juga:Hasil Akhir Dewa United vs Persija Jakarta Macan Kemayoran Amankan Kemenangan 1-3 di Bri Super League Hari iniInsiden Brimob Lindas Ojol Dikecam! Legenda Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu Ikut Angkat Suara
Bagi Persija, kemenangan ini jadi sinyal bahwa mereka serius memburu gelar. Dengan materi pemain yang solid, kombinasi lini tengah yang kokoh, serta serangan balik yang mematikan, mereka terlihat lebih siap dibanding rival-rivalnya.
Kemenangan atas Dewa United bukan sekadar tambahan tiga angka, melainkan pernyataan tegas: Persija siap menjadi penguasa musim ini.
Sementara Dewa United? Mereka hanya bisa menatap kaca, bercermin pada rapuhnya diri sendiri, dan bertanya: apakah benar tim ini dibangun untuk bersaing di level tertinggi, atau sekadar jadi penggembira di liga yang keras?