Namun hasil imbang itu tidak sepenuhnya buruk. Sebab, sejak menit ke-60 Persija bermain dengan 10 orang setelah salah satu pemainnya diganjar kartu merah. “Kami membuktikan meski bermain dengan kekurangan, semangat Persija tidak pernah mati. Pertandingan melawan Dewa United akan jadi panggung pembuktian bahwa kami tetap yang terkuat,” tegas Mauricio Souza, pelatih Macan Kemayoran.
Dengan formasi 4-3-3, Persija akan menurunkan komposisi terbaiknya. Kiper Eduardo Carlos akan dijaga oleh barisan pertahanan yang berpengalaman seperti Jordi Amat dan Rizky Ridho. Lini tengah dihuni oleh gelandang eksplosif Gustavo Franca dan Basty Sousa, sementara lini depan akan kembali diperkuat Allano Lima yang sudah pulih. Bersama Maxwell Souza dan Arlyansyah Abdulmannan, trio ini siap mengoyak pertahanan Dewa United.
Namun ada satu catatan penting: Persija tidak bisa menurunkan Rio Fahmi karena akumulasi kartu. Absennya pemain muda yang agresif itu sedikit mengurangi daya gedor sisi sayap Persija.
Baca Juga:Masa Depan Dony Tri Pamungkas di Persija Tanda Tanya, PSIM Jadi Pelabuhan Berikutnya?Jangan Lewatkan! Jadwal Pekan 4 BRI Super League 2025/26: Persija Siap Gagalkan Dewa United!
Dalam lima pertemuan terakhir, catatan kedua tim cukup berimbang. Dewa United menang tiga kali, Persija dua kali, dan sekali imbang. Pertemuan terbaru Februari lalu, Dewa United sukses menumbangkan Persija 2-1 lewat dua gol Alex Martins. Catatan ini membuat duel nanti terasa seperti ajang balas dendam Persija, sekaligus ujian konsistensi bagi Dewa United.
08/02/2025: Dewa United 2-1 Persija Jakarta
16/09/2024: Persija Jakarta 0-0 Dewa United
02/03/2024: Persija Jakarta 4-1 Dewa United
25/08/2023: Dewa United 2-0 Persija Jakarta
10/04/2023: Dewa United 0-1 Persija Jakarta
Dengan catatan tersebut, duel ini bisa dibilang bukan hanya soal tiga poin. Ada harga diri, gengsi, bahkan dominasi psikologis yang dipertaruhkan.
Laga Tanpa Penonton: Pertempuran Senyap. Meski berstatus tuan rumah, Dewa United tidak akan mendapat suntikan energi dari tribun. Keputusan untuk menggelar laga tanpa penonton membuat suasana terasa dingin, seperti pertempuran sunyi di medan perang.
Namun, justru dalam keheningan itulah pertarungan ini akan semakin terasa epik. Kedua tim harus benar-benar mengandalkan mental dan konsentrasi penuh, tanpa sorakan atau tekanan dari suporter. Setiap instruksi pelatih akan terdengar jelas, setiap benturan akan bergema, dan setiap gol akan terasa seperti dentuman meriam di tengah medan perang.