RADARCIREBON.TV – Tragedi demi tragedi terus muncul dari aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon. Tidak hanya bangunan dewan yang luluh lantak diamuk massa, tetapi juga muncul kisah pilu yang menampar rasa kemanusiaan.
Seorang satpam bernama Imron harus merelakan sepeda motornya hangus dilalap api. Motor itu bukanlah kendaraan dinas, bukan pula milik pejabat. Itu hanyalah satu-satunya alat transportasi sederhana yang setiap hari ia gunakan untuk bekerja menjaga gedung wakil rakyat.
Kisah Imron menjadi potret buram dari demonstrasi yang kehilangan kendali. Saat massa merangsek masuk dan membakar pos jaga DPRD, suara letupan dan asap hitam mengepul. Di tengah kekacauan itu, Imron hanya bisa berdiri pasrah. Wajahnya sendu, air matanya menetes. Ia tidak mampu menyelamatkan apapun. Motornya, yang terparkir di halaman, dilumat api bersama tumpukan puing dan kaca yang pecah.
Baca Juga:Breakingnews! Masa Demo di Cirebon Bakar Gedung DPRD Kabupaten CirebonBreakingnews! Demonstrasi di Cirebon Ricuh: Banyak Fasilitas Rusak, Situasi Mencekam!
“Yang sabar, Pa,” ucap seorang warga dalam video amatir yang viral di media sosial. Imron hanya mengangguk pelan, matanya sembab. Tak ada kata-kata, hanya tatapan kosong melihat harta berharganya berubah jadi arang.
Ironisnya, Imron bukanlah bagian dari pihak yang diprotes. Ia bukan anggota DPRD, bukan PNS, bukan pula pejabat yang dianggap jadi sasaran kemarahan demonstran. Ia hanyalah seorang satpam yang mengabdi menjaga keamanan gedung.
Tugasnya sederhana: memastikan pintu gerbang terbuka dan tertutup sesuai aturan, menjaga tamu, dan mengawasi kendaraan yang keluar masuk. Namun, di hari nahas itu, justru ia yang harus menanggung kerugian pribadi paling besar.
Di sela tangisnya, ada pula teror verbal yang datang dari massa. Seorang pria bercadar wajah, berjaket, dan mengenakan helm sempat menuding Imron.
“Bapak jangan lindungi anjing-anjing yang ada di dalam, tenang kita lindungi bapak,” teriaknya lantang. Kalimat kasar itu menambah luka batin bagi seorang pekerja kecil yang sama sekali tak punya kepentingan politik.
Tak berhenti di sana. Video pendek lain yang beredar menunjukkan Kapolres Kota Cirebon, Kombes Pol Sumarni, justru ikut menjadi sasaran. Upaya Sumarni menenangkan massa berubah menjadi ancaman terhadap nyawanya. Sebuah bambu panjang diacungkan ke arah Kapolres. Batu beterbangan, dilemparkan ke arah rombongan polisi yang berusaha melindungi pimpinan mereka. Situasi kian tak terkendali.