Musim ini pun mereka tidak tampil menjanjikan. Laga pembuka? Digebuk Barcelona 0-3, pulang dengan wajah penuh lebam. Untungnya pekan lalu mereka mencuri satu poin saat melawan Celta Vigo. Itu pun lebih karena Celta sama-sama tumpul, bukan karena Mallorca mendadak jadi pasukan maut.
Dari segi komposisi, lini depan mereka bertumpu pada Vedat Muriqi—striker jangkung yang hobi bikin kiper resah dengan kepalanya. Ada juga Takuma Asano, yang terkenal cepat tapi kadang secepat itu juga hilang pengaruhnya.
Mari kita jujur saja. Ketika nama-nama seperti Mbappé, Vinicius, dan Valverde dituliskan sejajar dengan Morlanes, Lato, atau Valjent, hasilnya terdengar seperti skrip komedi.
Baca Juga:Link Streaming, Jadwal dan Prediksi Real Madrid vs Mallorca: Tiket Madrid Menuju PuncakHasil Akhir Chelsea Vs Fulham 2-0, Chelsea Sudah Incar Bayern Munchen di Liga Champions
Prediksi Madrid: Courtois; Carvajal, Rudiger, Huijsen, Carreras; Valverde, Tchouameni, Guler; Mastantuono, Mbappe, Vinicius.
Prediksi Mallorca: Roman; Kumbulla, Raillo, Valjent; Morlanes, Darder, Lato, Mojica; Torre; Muriqi, Asano.
Di atas kertas, ini bukan duel. Ini mismatch. Ini pertandingan antara Ferrari melawan bajaj.
Bernabéu sudah lama jadi tempat eksekusi untuk tim-tim kecil. Sorak-sorai penonton, lapangan megah, dan tekanan psikologis membuat lawan sering sudah kalah sebelum kick-off. Mallorca tahu betul rasanya, karena sudah lebih dari satu dekade mereka pulang dengan tangan kosong dari sini.
Tapi sepak bola bukan matematika. Justru di pertandingan seperti inilah kadang kejutan muncul. Sebuah kesalahan kecil, kartu merah tak terduga, atau Mbappé yang tiba-tiba lupa cara menendang bola, dan voila, dunia bisa berbalik. Sayangnya, peluang itu setipis kertas rokok.
Bagi Alonso, laga ini sebenarnya bukan tentang menang atau kalah. Itu sudah hampir pasti. Ini soal bagaimana timnya tampil. Apakah Madrid bisa menunjukkan permainan menekan, atraktif, dan kejam? Atau malah tergelincir jadi pertandingan lamban yang bikin fans ngantuk?
Publik Bernabéu tidak akan puas dengan sekadar menang 1-0 lewat penalti menit 89. Mereka ingin pesta gol, mereka ingin Vinicius berjoget, mereka ingin Mbappé menari di kotak penalti lawan. Itulah standar kejam yang selalu menempel di klub ini.
Siaran Langsung: Di Mana Bisa Ditonton?