RADARCIREBON.TV – Real Madrid kembali menunjukkan mengapa mereka selalu difavoritkan dalam perburuan gelar La Liga. Saat rival-rival sibuk menyia-nyiakan peluang, Los Blancos dengan tenang memanfaatkan setiap celah untuk mengambil alih posisi puncak klasemen. Barcelona tersandung di Vallecas, Villarreal kehilangan tenaga setelah pesta lima gol, dan Athletic Bilbao tiba-tiba ikut nimbrung di jalur terdepan.
La Liga musim ini baru berjalan beberapa pekan, tapi drama klasik sudah terasa: Madrid licin seperti belut, Barcelona gagap di kandang lawan, Villarreal hangover setelah pesta, dan VAR lagi-lagi menjadi bahan ghibah paling panas di Spanyol.
Villarreal: Dari Pesta Lima Gol ke Wajah Masam. Minggu lalu, Villarreal dielu-elukan setelah menghancurkan Girona dengan skor telak 5-0. Lini serang mereka seolah menemukan ramuan ajaib, dan fans mulai bermimpi soal kejutan musim ini. Namun, minggu ini kenyataan menampar keras. Melawan Celta Vigo yang bahkan tak masuk kandidat papan atas, The Yellow Submarine hanya bisa bermain imbang 1-1.
Baca Juga:Prediksi, Jadwal Kick Off, Link Streaming Rayo Vallecano Vs Barcelona, Momentum Blaugrana Salip Real MadridReal Madrid Comeback, Ketinggalan Dulu,Lalu Balas Memimpin! Babak Pertama, Real Madrid Vs Mallorca 2-1
Poin hilang itu sangat mahal. Villarreal yang pekan lalu bercokol di puncak kini tercecer ke peringkat tiga dengan koleksi tujuh poin. Dari sorak-sorai optimisme, kini wajah masam yang tersisa. Seperti biasa, konsistensi menjadi penyakit lama Villarreal. Mereka bisa terlihat seperti calon juara satu pekan, lalu kembali ke kebiasaan lama: kehilangan poin bodoh di laga seharusnya bisa dimenangkan.
Jika Villarreal kecewa, Barcelona lebih parah. Mereka gagal menjaga rekor sempurna setelah ditahan imbang 1-1 oleh Rayo Vallecano. Dan seperti biasa, drama di Vallecas bukan hanya soal sepak bola, melainkan juga soal VAR.
Barcelona unggul lewat penalti Lamine Yamal, yang bahkan para komentator pun mengernyitkan dahi melihatnya. Kontak minim, jatuh berlebihan, lalu VAR disebut-sebut “mati lampu” saat momen krusial ditinjau. Hasilnya? Blaugrana diuntungkan, tapi tetap tidak bisa menang. Ironis.
Rayo membalas dengan gol voli spektakuler Fran Perez yang membuat Marc-André ter Stegen terpaku. Setelah itu, alih-alih menunjukkan kelasnya, Barcelona malah kelabakan. Flick terlihat sibuk mengatur strategi, tapi anak asuhnya justru bertahan mati-matian agar tidak pulang tanpa poin.