Gelombang Demo Berujung Ricuh, Lima Anggota DPR RI Dinonaktifkan

Dua pelaku penjatahan
Dua orang terlihat menggiring tv besar dari kantor DPRD Kabupaten Cirebon
0 Komentar

Menyadari eskalasi yang semakin meluas, Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah tegas dengan menggelar rapat bersama para ketua umum partai. Tujuannya, mencari solusi yang menyejukkan dan mencegah kerusuhan semakin membesar.

“Demokrasi harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Kita semua, baik pemerintah, partai politik, maupun masyarakat, harus menahan diri agar tidak terprovokasi,” demikian pernyataan resmi dari Istana.

Presiden menegaskan bahwa pemerintah tidak anti kritik, namun menyayangkan jika aksi turun ke jalan berujung pada kerusuhan, perusakan, dan penjarahan.

Baca Juga:Breakingnews! Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach di Non-Aktifkan dari Keanggotaan DPR RI Oleh Partai NasdemForkopimda Monitoring Gedung DPRD Kab. Cirebon – Video

Yang paling memprihatinkan dari situasi ini adalah maraknya penjarahan di sejumlah daerah. Tidak hanya rumah pejabat, sejumlah fasilitas publik dan tempat usaha masyarakat juga turut menjadi sasaran.

Penjarahan ini tentu bukanlah solusi. Aksi tersebut justru menambah penderitaan rakyat sendiri. Pedagang kecil kehilangan mata pencaharian, fasilitas publik yang seharusnya digunakan bersama kini rusak parah, sementara masyarakat umum harus menanggung dampak dari situasi yang tidak kondusif.

Para tokoh masyarakat, ulama, dan pemuka agama pun angkat bicara. Mereka menyerukan agar masyarakat tidak terjebak dalam lingkaran kekerasan. Menurut mereka, perbedaan pendapat seharusnya disampaikan dengan cara yang beradab, bukan dengan tindakan anarkis yang merugikan banyak pihak.

Banyak pihak berharap momentum ini bisa menjadi pelajaran berharga. Kritik dan aspirasi masyarakat tetap harus disalurkan, namun lewat jalur yang damai dan konstitusional.

“Menyalakan api amarah tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan memperparah keadaan,” ujar seorang tokoh ormas yang turut memantau perkembangan aksi di Jakarta.

Organisasi masyarakat sipil pun mendorong agar pemerintah segera membuka ruang dialog lebih luas. Menurut mereka, ruang komunikasi yang sehat antara rakyat dan wakilnya di parlemen bisa meredakan ketegangan.

Kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan tentu tidak bisa dipandang ringan. Namun, bangsa ini pernah melewati masa-masa sulit dan selalu berhasil bangkit kembali.

Baca Juga:Gol Roket Szoboszlai Bikin Arsenal Pulang Malu, Duel Panas Empat Kartu Kuning, Liverpool Vs Arsenal 1-0Prediksi, Jadwal Kick Off, Link Streaming Rayo Vallecano Vs Barcelona, Momentum Blaugrana Salip Real Madrid

Kini, semua pihak diharapkan bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini. Anggota DPR RI dituntut lebih berhati-hati dalam bersikap dan berbicara, sementara masyarakat diajak tetap mengedepankan kedamaian dalam menyampaikan aspirasi.

0 Komentar