RADARCIREBON.TV- Kepindahan bek kiri Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, dari NEC Nijmegen ke klub Liga Prancis, Lille, bukan sekadar peristiwa transfer.
Itu adalah momen emosional yang dirayakan oleh para suporter dengan hangat, sekaligus menjadi tonggak penting dalam karier pemain 28 tahun berdarah Aceh ini.
Penampilan Terakhir, Perjurung Tak Kenal Lelah
Pada laga tandang melawan Fortuna Sittard, Calvin Verdonk tampil penuh selama 90 menit meski timnya kalah. Ia mencatat kontribusi defensif yang solid, empat clearance, dua intersep, serta memenangkan dua pertiga duel yang dihadapinya. Kehadirannya memberikan stabilitas saat lini belakang NEC kewalahan.
Baca Juga:Calvin Verdonk Pasang Target Tinggi, Siap Jadi Bek Kiri Terbaik di Belanda3 Pertandingan, 3 Kemenangan, NEC Nijmegen Menyala Bersama Calvin Verdonk
Setelah peluit akhir, Verdonk tidak langsung pergi diam-diam. Ribuan suporter NEC, meski kecewa atas hasil pertandingan, memilih memberi penghormatan khusus. Mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan:
“165 kali bertarung seperti seorang pejuang, Calvin terima kasih atas usahamu dalam warna merah, hijau, dan hitam.”
Kalimat tersebut menjadi simbol apresiasi atas dedikasinya, bukan sekadar pemain, tetapi simbol loyalitas dan semangat juang yang menginspirasi suporter.
~Transfer Bernilai Sejarah, Jalan Baru di Ligue 1
Lille, yang musim ini akan tampil di Liga Europa, tertarik memboyong Verdonk dari NEC dengan tawaran sekitar 3 juta euro (sekitar Rp57 miliar).
Pakar transfer Fabrizio Romano mengonfirmasi bahwa Verdonk akan menjalani laga terakhir dengan NEC, kemudian langsung meluncur ke Lille untuk menjalani tes medis.
Transfer ini membuka kesempatan besar bagi Verdonk, ia akan menjadi pemain Indonesia pertama yang berlaga di kasta tertinggi sepak bola Prancis.
Karier yang dibangun sejak debut di Feyenoord hingga menjadi andalan NEC dengan 164 penampilan, 8 gol, dan 9 assist, membawa Verdonk ke titik ini.
Baca Juga:Anfield Jadi Panggung Penentu! Pertarungan Awal Liverpool vs Arsenal yang Bisa Mengubah Peta JuaraMomentum Baru Serdadu Tridatu, Bali United Setop Kebobolan dan Rebut Kemenangan Perdana di Super League
Transfer ini juga berdampak besar bagi NEC. Kepergian Verdonk dianggap sebagai “pukulan telak” bagi pertahanan tim. Sebab formasi tiga bek andalan Dick Schreuder kehilangan sosok kunci, ditambah dengan cedera para bek senior, NEC harus segera mencari opsi baru, atau mengandalkan pemain muda dalam waktu singkat.
Momentum Transisi, Ambisi Pribadi dan Warisan Nacional
Karier Verdonk memang berada di titik puncaknya, konsisten bermain di NEC sejak 2022, menjadi bagian penting tim, dan kini siap menulis sejarah baru.