RADARCIREBON.TV – FIFA Match Day kali ini bukan sekadar uji coba biasa. Indonesia akan berhadapan dengan Libanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Senin, 8 September 2025.
Indonesia masih di 118. Jadi, ya, ini bukan duel imbang, duel ketat, adu gengsi siapa yang lebih “ bagus” di ranking internasional.
Namun justru di situlah letak menariknya. Pertandingan ini akan menjadi cermin seberapa serius Timnas Indonesia di bawah Patrick Kluivert dalam membangun DNA permainan yang katanya ingin naik kelas. Masalahnya, kalau mau naik kelas, mestinya cari lawan dengan peringkat di bawah 100 besar dunia. Biar jelas ukurannya. Kalau hanya main dengan tim satu level, ya hasilnya juga satu frekuensi: serba nanggung.
Baca Juga:Timnas Indonesia Vs China Taipei: Menanti Debut Adrian Wibowo, Anak Surabaya yang Jadi Sayap di AmerikaJordi Amat Siap Tempur: 'Timnas Indonesia Sudah Persiapan Matang Hadapi Chinese Taipei dan Lebanon!
Mari kita kupas lawan yang akan dihadapi Garuda. Libanon terakhir kali bikin kejutan dengan mengalahkan Qatar 1-0. Hebat? Tentu saja. Tapi jangan lupa, Qatar sudah pasti lolos Piala Dunia sebagai tuan rumah edisi sebelumnya, sementara Libanon masih berkutat di level Asia tengah. Bahkan dalam kualifikasi terakhir, Lebanon gagal menembus babak keempat, alias mentok di fase yang sama seperti mayoritas tim “kelas menengah” Asia.
Dalam hal ini, secara prestasi, Indonesia bisa merasa lebih beruntung. Minimal, skuad Garuda masih punya harapan untuk melangkah di babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Artinya, jika dibandingkan Libanon, Indonesia sedikit lebih maju. Tapi tetap saja, kalau bicara kualitas, duel ini akan berjalan ketat. Sama-sama bukan raksasa Asia, sama-sama sedang berproses, dan sama-sama ingin membuktikan eksistensi di kancah internasional.
Pelatih Libanon, Miodrag Radulovic, tidak mau sekadar menjadikan laga ini formalitas. Ia menyebut duel melawan Indonesia sebagai ajang membangun fondasi tim. “Anda mungkin akan terkejut, tapi saya sudah lama mengikuti sepak bola Indonesia. Karena ada beberapa pemain asal Montenegro di sini,” katanya.
Pernyataan itu terdengar diplomatis, tapi juga mengandung sindiran halus. Maksudnya, jangan kira Lebanon datang tanpa persiapan. Mereka tahu kualitas liga Indonesia yang katanya sedang berkembang. Radulovic juga menyebut laga ini sebagai momentum regenerasi timnya. Dengan kata lain, Libanon tidak menaruh beban besar. Mereka hanya ingin bereksperimen, sembari menakar seberapa jauh kualitas Garuda.