Timnas Indonesia vs China Taipei: Duel Bola di Tengah Kisah Dua China yang Tak Pernah Damai

China Taipei
China Taipei bakal menghadapi Indonesia Foto : Wikipedia
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Malam ini, Stadion Gelora Bung Tomo jadi saksi pertarungan sederhana: Timnas Indonesia kontra China Taipei. Di atas kertas, ini hanya laga FIFA Matchday. Tapi bagi yang sedikit membaca sejarah, nama “China Taipei” saja sudah cukup membuat kepala pusing. Bukan karena sulit diucapkan, melainkan karena sarat dengan politik, sejarah berdarah, dan ironi internasional.

Mari kita mulai dari hal paling remeh tapi penting: jangan pernah menyamakan China Taipei dengan China. Jika ada yang bilang, “Lawan Indonesia malam ini kan China?” itu salah besar. Yang melawan Indonesia adalah Taiwan, alias Republik China (ROC). Tapi karena dunia takut bikin Beijing tersinggung, maka di dunia olahraga nama mereka dipelintir jadi “Chinese Taipei”. Bikin bingung? Memang. Itu sudah resep khas diplomasi internasional: rumit, munafik, tapi tetap dijalani.

Perang Saudara yang Tak Pernah Benar-Benar Usai. Kisah ini bermula dari Perang Saudara China. Tahun 1949, Partai Komunis China (PKC) yang dipimpin Mao Zedong menang melawan Partai Nasionalis Kuomintang (KMT) pimpinan Chiang Kai-shek. Mao mendirikan Republik Rakyat China (RRC) di Beijing. Chiang melarikan diri bersama pasukannya ke Pulau Taiwan, mendirikan Republik China (ROC). Keduanya sama-sama ngotot sebagai pemerintah sah seluruh China. Ibarat dua orang cerai, tapi dua-duanya masih ngaku sebagai pasangan resmi.

Baca Juga:Timnas Indonesia Vs China Taipei:  Menanti Debut Adrian Wibowo, Anak Surabaya yang Jadi Sayap di AmerikaCara Nonton, Jadwal Kick Off, Prediksi, Susunan Pemain Indonesia Vs China Taipei

Masalahnya, dunia internasional dipaksa memilih. Amerika Serikat awalnya mendukung ROC, Uni Soviet jelas mendukung RRC. Lama-lama, mayoritas negara,terutama setelah 1971, mengakui Beijing sebagai wakil sah China di PBB. Taiwan pun tersingkir dari kursi Dewan Keamanan PBB, dan sejak itu hidup dalam status politik yang serba tanggung: punya pemerintah, punya militer, punya ekonomi besar, tapi dianggap bukan negara.

Chinese Taipei: Nama Samaran yang Menyelamatkan. Masalah makin pelik ketika urusan masuk ke ranah olahraga. Tahun 1979, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menemukan solusi pragmatis: Taiwan boleh ikut bertanding, tapi pakai nama “Chinese Taipei”. Mereka juga tak boleh mengibarkan bendera ROC, melainkan bendera khusus berlogo bunga plum dengan lambang Olimpiade. Lagu kebangsaan? Lupakan, diganti lagu kebesaran Olimpiade.

0 Komentar