Sebelum masuk jeruji besi, Azis masih sempat menitipkan pesan singkat: “Kota Cirebon harus tetap kondusif.”
Ironis, pesan ini datang dari orang yang justru diduga membuat kota tak kondusif dengan skandal anggaran miliaran rupiah.
Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah seharusnya jadi proyek kebanggaan, simbol tata pemerintahan modern. Tetapi faktanya, proyek multiyears ini justru multimasalah. Dana dari tahun 2016, 2017, dan 2018 mengalir, namun hasil fisik tidak sinkron dengan klaim administrasi.
Baca Juga:Uang Sitaan 788 Juta Rupiah Korupsi Gedung Setda Akan Masuk Kas Daerah – VideoKadispora IW Jadi Tersangka Korupsi Gedung Setda – Video
Publik tak lagi terkejut. Proyek infrastruktur kerap jadi bancakan elite daerah. Yang kasat mata adalah gedung mangkrak, tapi yang tak terlihat adalah rekening-rekening yang tiba-tiba gemuk.
Perlu dicatat, Nasrudin Azis bukan tokoh ecek-ecek. Ia menjabat Wali Kota Cirebon hampir satu dekade (2014–2023). Rekam jejak panjang ini tentu membuat publik bertanya: bagaimana bisa proyek vital justru berakhir di meja jaksa? Apakah ini puncak gunung es dari praktik bertahun-tahun?
Apalagi, selama menjabat, Azis kerap tampil dengan jargon tata kelola yang baik. Kini, jargon itu terdengar seperti satire.
Warga Cirebon jelas lelah. Dari banjir yang tak kunjung tuntas, kemacetan yang makin parah, sampai layanan publik yang masih lamban, kini ditambah lagi tontonan korupsi kelas kakap.
Masyarakat tentu berharap proses hukum berjalan transparan, tanpa kompromi politik. Kalau kasus ini hanya jadi panggung sementara, publik akan makin apatis.
Kasus ini sekali lagi menunjukkan, kota yang punya sejarah panjang dan budaya besar bisa luluh lantak hanya karena ambisi segelintir elite. Gedung sekretariat yang seharusnya jadi pusat pemerintahan, kini berubah menjadi simbol kerakusan.
Dan ironisnya, mantan wali kota yang dulu dielu-elukan kini harus merenung di balik jeruji, sambil menyampaikan pesan klise: “Cirebon harus kondusif.”
Baca Juga:Ini Dugaan Motif Pembunuhan Keluarga Sahroni, Bakal Segera Dibuka Pasca Penangkapan PelakuGubernur Jawa Barat : Pembunuh Keluarga Sahroni Sudah Tertangkap!
Ya, tentu saja harus kondusif, agar rakyat bisa tetap bekerja, meski elitnya sibuk bermain proyek. Cirebon, 8 September 2025, mencatat satu lagi bab kelam: ketika janji multiyears hanya berbuah multimalu.