RADARCIREBON.TV- Eks pelatih Borussia Dortmund, Lucien Favre, kasih pujian besar buat Inter Milan yang baru aja datengin Manuel Akanji. Menurutnya, Inter dapat jackpot karena Akanji jauh lebih oke dibanding Benjamin Pavard.
Akanji direkrut Inter dengan status pinjaman dari Manchester City buat semusim. Sementara itu, Pavard malah dipinjemin Bayern ke Olympique Marseille.
Favre sendiri udah kenal banget sama Akanji, soalnya mereka pernah kerja bareng di Dortmund tahun 2018–2020. Jadi dia paham betul kualitas si bek 30 tahun ini.
Baca Juga:Digeser Dias dkk, Manuel Akanji Curhat Alasan Tinggalkan Man City dan Gabung Inter MilanVlahovic Angkat Juventus, Inter Milan Tersandung di San Siro oleh Udinese
“Ketika kita bicara soal bek tengah, biasanya hal pertama yang kita bicarakan adalah antisipasi mereka, sikap mereka dalam bertahan,” kata Favre ke Football Italia.
“Kemampuan Manuel untuk membaca serangan lawan langsung terlihat jelas buat saya. Saya kenal dia, tapi sejak sesi latihan pertama, saya kagum dengan penguasaan tekniknya dan cara dia membaca permainan.”
Pas ditanya soal perbandingan dengan Pavard, Favre jawab tegas kalau Inter jelas untung. “Kita bicara soal dua juara Eropa bersama klubnya. Pavard juga juara Piala Dunia. Tapi kalau saya harus memilih, saya pilih Akanji. Jadi, ya. Inter menang. Dengan dia ada di lapangan, Inter sekarang punya dua senjata taktis,” ujarnya.
Favre juga menambahkan kalau duet Akanji-Bastoni bakal jadi pembeda. “Dan begitulah Chivu akan membuat perbedaan. Bastoni dan Akanji punya kaki-kaki gelandang. Manuel adalah komputer, kemudian, dengan bola di kakinya, dia selalu tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana melayani strikernya. Spesialisasinya adalah memecah garis lawan dengan bola di kakinya dan menciptakan keunggulan jumlah pemain,” tutup Favre.
Dengan segala pujian yang dilontarkan Favre, fans Inter jelas punya alasan buat optimis. Akanji nggak cuma datang bawa pengalaman dari Premier League, tapi juga kualitas yang bisa bikin lini belakang Nerazzurri makin solid.
Tinggal gimana Simone Inzaghi dan tim memaksimalkan potensinya, karena kalau beneran nyetel, Inter bisa punya tembok baru sekaligus “otak” permainan dari lini belakang.