Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, memaparkan data terkini kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam kunjungannya ke Fahmina Institute Cirebon.
Dalam kunjungannya ke Institut Studi Islam Fahmina Cirebon, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, memaparkan data terkini kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia.
Berdasarkan Survei Nasional tahun 2024, satu dari empat perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan. Bentuk kekerasan tertinggi adalah kekerasan fisik, dan terbanyak terjadi di dalam lingkup rumah tangga.
Baca Juga:Jalan Playangan Babakan Losari Masuk Rencana Pelebaran – VideoKuwu Melakasari Lantik 2 Perangkat Desa Baru – Video
Situasi tak kalah memprihatinkan terjadi pada anak. Satu dari dua anak di Indonesia pernah mengalami kekerasan, dan kekerasan emosional menjadi jenis paling dominan. Data Sistem Informasi Online Simfoni juga mencatat total 19.535 kasus terlaporkan hingga Agustus 2024.
Menteri PPPA menegaskan, jumlah tersebut baru yang berani melapor. Sementara, masih banyak korban yang belum mengungkapkan pengalamannya.
Kondisi ini menjadi dasar penguatan program kementerian, seperti Ruang Bersama Indonesia, call center SAPA 129, dan penguatan data tunggal perempuan dan anak di tingkat desa.