RADARCIREBON.TV- Manchester United (MU) kayaknya makin pusing soal kiper. Bukannya masalah kelar setelah Andre Onana dilepas ke Trabzonspor, situasi malah makin ribet buat pelatih Ruben Amorim.
Sekarang pilihan MU di bawah mistar cuma ada tiga nama:
- Altay Bayindir (27 tahun), baru 7 kali main di Premier League dan udah sempat bikin beberapa blunder.
- Senne Lammens (23 tahun), belum pernah merasakan atmosfer Liga Inggris.
- Tom Heaton (39 tahun), terakhir main di Premier League itu tahun 2020 bareng Aston Villa.
Sementara Onana sendiri sebenarnya punya pengalaman segudang—72 laga liga, sempat main di final Liga Champions sama Liga Europa—tapi ya banyak juga kesalahan fatalnya. Jadi wajar kalau fans MU campur aduk rasanya.
Amorim emang udah coba tegas sejak musim lalu. Onana sempat dicadangkan, tapi Bayindir yang dikasih kepercayaan juga gagal kasih rasa aman. Bahkan gol tunggal Arsenal di laga pembuka musim ini lahir gara-gara blunder Bayindir.
Baca Juga:Sir Jim Ratcliffe Turun Tangan! Kobbie Mainoo Dilarang Tinggalkan Manchester UnitedKarisma Ruben Amorim Dinilai Jadi Penyelamat di Tengah Krisis Manchester United
Masalahnya makin pelik karena MU nggak beli kiper baru di bursa transfer kemarin. Padahal kabarnya mereka sempat incar Emiliano Martínez dari Aston Villa.
Walau udah 33 tahun, setidaknya Martinez punya pengalaman juara dunia sama mental baja. Tapi entah kenapa, transfer itu nggak kejadian.
Onana sendiri akhirnya cabut ke Turki. Katanya, dia minta kontrak baru tapi klub nggak ngasih. Di sisi lain, gaji di Trabzonspor lebih besar karena pajaknya lebih ringan, plus ada bonus tanda tangan.
Onana juga butuh main reguler buat persiapan Piala Afrika dan punya alasan pribadi soal mendukung yayasan amalnya.
Sekarang Amorim cuma bisa berharap Bayindir atau Lammens bisa step up. Masalahnya, siapa pun yang turun di derby lawan Manchester City nanti jelas bakal jadi sasaran empuk serangan Pep Guardiola.
Amorim udah sempat bilang habis menang 4-0 lawan Everton tahun lalu: “badai akan datang.”
Dan benar aja, sembilan bulan kemudian badai itu masih belum reda. Kalau para kiper ini gagal kasih rasa aman, bisa jadi justru Amorim yang jadi korban pertama.
