Pengungkapan peredaran uang palsu di Kuningan mendapat perhatian dari perwakilan Bank Indonesia Cirebon. Pihak BI menegaskan uang rupiah sangat canggih dan sulit dipalsukan. Meski demikian, masyarakat diimbau waspada, kenali rupiah dengan 3D.
Pengungkapan peredaran uang palsu di Kuningan mendapat perhatian dari perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon.
Perwakilan BI Cirebon menegaskan, uang rupiah sangat sulit dipalsukan. Sebab, memiliki fitur keamanan berlapis dan canggih. Dalam ekspos kasus peredaran uang palsu di Polres Kuningan hari ini, BI mengingatkan masyarakat untuk waspada dan mengenali ciri keaslian rupiah dengan cara 3D: dilihat, diraba, dan diterawang.
Baca Juga:Wabup Jigus Resmi Daftar Seleksi Calon Ketua Koni Kab. Cirebon – VideoHUT Ke-24 Partai Demokrat – Video
Deputi Kepala KPW BI Cirebon, Himawan Putranto, menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polres dan masyarakat Kuningan atas pengungkapan kasus peredaran uang palsu. Langkah cepat polisi dalam menindaklanjuti laporan masyarakat, dinilai menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keaslian rupiah sebagai simbol kedaulatan ekonomi.
Barang bukti uang palsu yang diamankan polisi, jika dilakukan 3D, memiliki kualitas rendah. Dari segi kertas, tekstur, hingga tak ada fitur pengaman seperti hologram dan gambar saling isi, tidak bisa ditiru pelaku melalui printer. Sehingga masih mudah dibedakan dengan uang asli.
Meski begitu, BI mengingatkan pedagang pasar dan pelaku usaha kecil untuk tetap waspada. Aktivitas ekonomi yang cepat di pasar maupun toko, membuat masyarakat di kalangan pedagang harus terlatih membedakan uang asli dan palsu.
Himawan juga mengimbau, jika masyarakat meragukan keaslian uang rupiah, langkah pertama adalah menolak transaksi. Namun jika terlanjur diterima, segera bawa ke bank terdekat untuk dicek. Kehati-hatian ini perlu diperhatikan, karena sesuai aturan, korban yang menerima uang palsu tidak bisa diganti.
Selain itu, BI Cirebon akan meneliti lebih lanjut uang palsu hasil sitaan di laboratorium. Upaya ini menjadi bagian edukasi dan penguatan kepada masyarakat agar mengenali ciri rupiah asli.
BI mengingatkan, satu lembar uang palsu yang beredar saja dapat merugikan masyarakat kecil. Oleh karena itu kewaspadaan dan partisipasi masyarakat dalam melaporkan temuan, menjadi kunci bersama menjaga keaslian rupiah.