RADARCIREBON.TV – Bandung kembali mendidih. Jumat (12/9) sore WIB, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) akan menjadi arena duel yang tak hanya soal sepak bola, tapi juga soal harga diri, gengsi, dan emosi ribuan pasang mata yang hadir.
Persib Bandung berhadapan dengan Persebaya Surabaya, dua nama besar, dua kutub fanatisme, dua tim yang sama-sama tidak mau pulang dengan kepala tertunduk.
Laga pekan kelima Super League 2025/26 ini memang baru memasuki awal musim, tapi tensinya sudah seperti final. Bukan tanpa alasan. Persib datang dengan catatan yang masih compang-camping: sekali menang, sekali imbang, dan sekali kalah. Jauh dari ekspektasi publik Bandung yang sejak lama menuntut tim kesayangannya tampil seperti raksasa, bukan sekadar macan ompong.
Baca Juga:Debutan Baru Persib! Thom Haye & Eliano Reijnders Siap Panaskan Laga Kontra PersebayaPrediksi Persib Bandung vs Persebaya Surabaya Liga Super 2025/2026: Saatnya Haye-Elino Tampil Perdana?
Di sisi lain, Persebaya membawa modal lebih stabil, dengan Edu Perez yang tahu benar bagaimana meracik tim agar tetap efisien. Nama Francisco Rivera dan Bruno Moreira sudah cukup menjadi alarm bahaya untuk lini belakang Maung Bandung. Apalagi, duet buldoser Dime Dimov dan Risto Mitrevski di jantung pertahanan Bajul Ijo siap meredam euforia debut pemain asing Persib.
Jadwal Kick-off dan Siaran Langsung
Pertandingan panas ini akan dimulai Jumat, 12 September 2025 pukul 15:30 WIB. Kick-off sore hari di Bandung jelas bukan sekadar jadwal, melainkan momentum: panas matahari berpadu dengan panas emosi di tribun.
Bagi yang tidak bisa hadir langsung ke GBLA, laga super big match ini bisa disaksikan secara live di Indosiar atau lewat layanan streaming resmi Vidio. Jadi tidak ada alasan untuk ketinggalan, kecuali memang sengaja menutup mata dari drama besar yang akan tersaji.
Semua mata Bobotoh akan tertuju pada beberapa pemain anyar Persib Bandung, salah satunya, Federico Barba. Bek bernomor punggung 93 ini datang dengan label pemain Eropa, pengalaman segudang, dan ekspektasi setinggi langit.
Ia sudah berjanji akan memberikan yang terbaik, bahkan dengan nada optimis yang berusaha menyembunyikan kegugupan.
“Persiapan berjalan baik, kami harus fokus dan menang,” katanya dengan mantap. Tentu, kalimat itu terdengar gagah. Tapi siapa pun yang mengenal atmosfer sepak bola Indonesia tahu: kata-kata tidak cukup di hadapan tribun bergemuruh. Debut sempurna hanya bisa diciptakan dengan keringat, determinasi, dan, jika perlu darah yang tertinggal di lapangan.