Namun nomor 10 adalah kisah lain. Itu sebabnya, ketika Franco Mastantuono mengenakannya, banyak yang menilai Argentina tengah menguji generasi baru. Apakah bocah 17 tahun itu kelak bisa mengangkat bendera Argentina setinggi para pendahulunya? Waktu yang akan menjawab.
Malam itu di stadion, sorak sorai bukan sekadar untuk kemenangan. Bukan pula hanya untuk Messi yang beristirahat. Sorak sorai itu adalah tanda bahwa Argentina selalu siap melahirkan cerita baru.
Franco Mastantuono mungkin hanya mengenakan nomor 10 untuk satu malam, tapi sejarah mencatat bahwa ia pernah menjadi bagian dari pusaka paling berharga sepak bola dunia. Dan di Argentina, itu sudah lebih dari cukup untuk menyalakan api ambisi.