Onana Game Over di Manchester United, Ruben Amorim Tak Lagi Percaya: Ini Penyebab Hancurnya Karier Onana di MU

Onana tersingkirkan di MU
Dua momen krusial membuat karier Onana di MU berakhir lebih cepat dari perkiraan. (@Mufcig/Instagram)
0 Komentar

RADARCIREBON TV – Andre Onana datang ke Manchester United dengan harapan besar. Ia diproyeksikan menjadi tembok kokoh pengganti David de Gea, membawa energi baru di bawah mistar Old Trafford. Namun kenyataannya jauh dari ekspektasi. Hanya butuh dua momen krusial untuk membuat Ruben Amorim, manajer anyar MU, kehilangan kepercayaan sepenuhnya.

Kini, Onana resmi tersingkir dari skuat utama dan dilepas ke Trabzonspor. Sebuah akhir pahit bagi kiper yang sempat digadang-gadang jadi pilar revolusi Setan Merah.

Cedera di Hari Pertama Pramusim

Momen pertama yang membuat Amorim kecewa datang bahkan sebelum musim berjalan. Di hari pertama pramusim, Onana mengalami cedera hamstring yang membuatnya absen dalam serangkaian laga uji coba penting.

Baca Juga:Jelang Pertarungan Abadi Juventus vs Inter! Cuadrado Ikut Komentari Duel Gengsi Derby d’ItaliaPremier League Memanas Lagi! Jadwal Pekan 4: Ada Derby Manchester, Chelsea Siap Dipermalukan?

Bagi seorang pelatih baru, pramusim adalah fase emas untuk membangun chemistry dan menguji filosofi permainan. Absennya Onana di periode krusial itu bukan hanya menghambat adaptasi sistem, tapi juga mengikis keyakinan Amorim bahwa sang kiper bisa diandalkan sejak awal.

Blunder Fatal Lawan Grimsby Town

Jika cedera masih bisa dimaklumi, momen kedua jadi titik akhir kesabaran Amorim. Dalam laga Piala Liga kontra Grimsby Town, Onana membuat kesalahan mendasar yang berbuah gol.

Blunder itu menjadi sorotan besar karena terjadi melawan lawan yang jauh di bawah level Manchester United. Amorim menilai kesalahan tersebut bukan sekadar insiden, melainkan refleksi rapuhnya konsentrasi dan kepercayaan diri Onana.

Dari titik itu, keputusan sudah bulat: Onana bukan lagi kiper utama Manchester United.

Padahal, ekspektasi terhadap Onana begitu tinggi. Musim sebelumnya, ia mencatat 15 clean sheet di Premier League, angka yang sebenarnya solid meski dibayangi inkonsistensi. Namun dua momen fatal tadi cukup untuk mengubah segalanya.

Ruben Amorim memilih melangkah cepat. Senne Lammens dan Altay Bayindir disebut sebagai kandidat utama pengganti. MU tak bisa lagi menunggu Onana menemukan kembali performanya, karena proyek besar Amorim menuntut stabilitas sejak awal.

Keputusan ini menunjukkan arah baru yang ditempuh Amorim. Ia tidak segan mengambil langkah tegas, bahkan jika itu menyangkut pemain besar. Filosofi “semua harus layak dipertahankan” kini benar-benar terasa di Old Trafford.

0 Komentar