Satpol PP Kota Cirebon meluncurkan sebuah inovasi baru bernama PERAWAN GATRA atau Peta Rawan Gangguan Trantibum. Program ini memanfaatkan teknologi informasi geospasial untuk memetakan titik-titik rawan gangguan ketertiban umum, mulai dari PGOT, PKL, hingga laporan ODGJ.
Satpol PP Kota Cirebon kini memiliki terobosan untuk meningkatkan efektivitas kinerja melalui digitalisasi Peta Rawan Gangguan Trantibum berbasis geospasial. Program ini secara khusus memetakan titik koordinat gangguan Trantibum di seluruh wilayah Kota Cirebon.
Hingga saat ini, sudah terdapat 54 titik rawan yang berhasil dipetakan. Dari hasil pemetaan, setiap titik gangguan tidak hanya ditandai lokasi koordinatnya, tetapi juga diberi klasifikasi level gangguan.
Baca Juga:BI Cirebon Pastikan Rupiah Sulit Dipalsukan – VideoOknum ASN Di Kuningan Edarkan Uang Palsu – Video
Ada lima tingkatan warna yang ditampilkan pada peta. Warna hijau menandakan satu kali kejadian dalam sebulan, warna biru dua kali kejadian, kuning untuk tiga hingga empat kali, oranye lima hingga delapan kali, dan warna merah menunjukkan tingkat gangguan tertinggi dengan lebih dari delapan kejadian dalam satu bulan.
Dengan adanya inovasi ini, Satpol PP berharap dapat melakukan penanganan gangguan ketertiban umum secara lebih cepat, tepat, dan terukur di lapangan.