Skandal Piala Dunia 2026: FIFA Hadapi Tekanan Cabut Status Tuan Rumah AS

FIFA World Cup
Foto: Akun x @brfootbal
0 Komentar

Komentar serupa datang dari pengguna lainnya: “Bagaimana mungkin acara sebesar ini dapat berlangsung di sana? Serius. ”

Hingga saat ini, FIFA tetap menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan turnamen.

Setelah insiden penembakan dalam parade kemenangan Kansas City Chiefs usai Super Bowl tahun lalu, federasi tersebut mengonfirmasi akan bekerja sama dengan berbagai otoritas, baik federal, negara bagian, maupun pemerintah lokal.

Baca Juga:Kualifikasi Zona Conmebol: Argentina dan Brasil Kompak Kalah di Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026Daya Gedor Baru di Garuda: Pelupessy Sambut Duo Naturalisasi sebagai Senjata Menuju Kualifikasi Piala Dunia

“Keselamatan para penonton dan pemain adalah prioritas utama kami. Kami terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan standar keamanan terbaik,” kata seorang juru bicara FIFA.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, juga memberikan pernyataan.

“Saya tidak merasa khawatir sama sekali. Yang terpenting adalah memastikan keamanan seluruh penonton di stadion. Kami ingin setiap orang menikmati momen yang menyenangkan,” katanya.

Namun demikian, pernyataan Infantino dianggap tidak cukup mampu meredakan kecemasan publik.

Terlebih, Infantino dikenal memiliki kedekatan dengan Presiden Trump, yang membuat sebagian orang mencurigai bahwa faktor politik mungkin memengaruhi keputusan FIFA.

Sepanjang perjalanan sejarahnya, FIFA belum pernah mencabut status tuan rumah Piala Dunia dari suatu negara.

Namun, terdapat dua contoh yang menarik untuk dicermati. Pada tahun 1986, Kolombia mengundurkan diri dari perannya sebagai tuan rumah akibat masalah keuangan dan infrastruktur, sehingga FIFA menunjuk Meksiko untuk menggantikannya.

Kasus lainnya terjadi pada tahun 2023, ketika Indonesia kehilangan haknya sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 setelah PSSI membatalkan undian karena penolakan terhadap tim nasional Israel.

Baca Juga:Jadwal Timnas Indonesia Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup BIndonesia U-23 Gagal ke Putaran Final: Pelajaran dari Piala Asia U-23 2024

Dua kejadian tersebut menjadi acuan bahwa meskipun sulit, mencabut status tuan rumah bukanlah sesuatu yang mustahil.

FIFA saat ini berada dalam sebuah dilema. Di satu sisi, Amerika Serikat merupakan pasar terbesar untuk sepak bola yang tengah berkembang dengan pesat.

Hak siar, sponsor, dan infrastruktur yang berkualitas tinggi menjadikan alasan kuat mengapa turnamen dapat dilaksanakan di Negeri Paman Sam.

Di sisi lain, kekerasan senjata dan polarisasi politik menghadirkan ancaman nyata bagi kelancaran acara sebesar Piala Dunia.

Banyak analis berpendapat bahwa FIFA akan sangat berhati-hati.

0 Komentar