RADARCIREBON.TV- Bali United menghadapi ujian berat di pekan kelima BRI Super League 2025/2026, saat mereka akan bertandang ke markas Persija Jakarta di Stadion Internasional Jakarta (JIS).
Laga ini diprediksi menjadi pertarungan panas, bukan hanya karena Persija kini nyaman di puncak klasemen dengan produktivitas gol yang tinggi, tetapi juga karena absennya salah satu pilar Bali United, Joao Ferrari, akibat sanksi dari Komisi Disiplin PSSI.
Persija, Ancaman Serius yang Harus Diwaspadai
Sebagai tuan rumah, Persija Jakarta tampil sangat impresif sejauh ini. Mereka berhasil mencetak 10 gol dalam empat pertandingan, sementara hanya kemasukan dua gol. Hal ini menunjukkan kekompakan lini bertahan sekaligus daya gedor yang konsisten.
Baca Juga:Big Match! Prediksi Persija vs Bali United Super League 2025, Bisakah Macan Kemayoran Menang Lagi?Momentum Baru Serdadu Tridatu, Bali United Setop Kebobolan dan Rebut Kemenangan Perdana di Super League
Skuad mereka didominasi pemain dari Brasil yang memberikan kedalaman dan kualitas teknis tinggi, sebuah kombinasi yang membuat Macan Kemayoran menjadi tim yang menakutkan dalam serangan.
Pelatih Bali United, Johnny Jansen, menyadari sepenuhnya bahwa Persija adalah tim dengan kualitas tinggi dan tekanan publik yang besar, terlebih saat bermain di kandang sendiri dengan dukungan The Jakmania. Jansen menekankan bahwa timnya harus menyiapkan segala sesuatunya dengan matang jika ingin meredam keunggulan tuan rumah.
Bali United, Kondisi Terkini dan Strategi yang Harus Diubah
Bali United sendiri sedang berada dalam periode yang kurang stabil. Dari empat pertandingan, baru satu kemenangan yang berhasil diraih, yaitu melawan Madura United dengan skor tipis 1-0. Hasil-hasil lainnya belum sepenuhnya mencerminkan performa maksimal yang diharapkan.
Sejumlah pemain masih absen, salah satunya adalah Joao Ferrari. Absennya pemain asal Brasil tersebut menjadi isu penting menjelang laga ini karena Ferrari memang sering menjadi pilihan utama di lini belakang.
Absennya dia membuat pelatih harus merombak taktik pertahanan, termasuk kemungkinan memainkan Kadek Arel atau Tim Receveur sebagai pengganti.
~Kontroversi Sanksi Joao Ferrari, Seberapa Adil dan Proporsional?
Sanksi terhadap Joao Ferrari muncul usai kartu merah langsung yang diterimanya pada menit ke-82 saat bermain melawan Madura United. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kemudian menjatuhkan keputusan dengan referensi ke Pasal 49 ayat 1 huruf (b) dan ayat 2 Kode Disiplin PSSI 2023, yang mengharuskan Ferrari absen setidaknya dua pertandingan yaitu melawan Persija dan PSIM Yogyakarta.