Johnny Jansen menyatakan kekecewaannya terhadap lamanya sanksi yang dijatuhkan. Menurutnya, kesalahan Ferrari, meskipun serius, seharusnya tidak berdampak selamanya dalam beberapa pekan.
Dia berharap sanksi tersebut hanya berlaku satu pertandingan. Lebih jauh, Jansen mempertanyakan konsistensi Komdis dalam menerapkan disiplin, serta apakah hukuman yang dijatuhkan sudah mempertimbangkan konteks dan efek bagi tim.
•Pengaruh ke Taktik dan Skuad
Dengan absennya Joao Ferrari, Bali United harus mencari solusi alternatif di lini belakang. Kadek Arel, yang tidak sering dimainkan penuh musim ini, bisa mendapat kesempatan.
Baca Juga:Big Match! Prediksi Persija vs Bali United Super League 2025, Bisakah Macan Kemayoran Menang Lagi?Momentum Baru Serdadu Tridatu, Bali United Setop Kebobolan dan Rebut Kemenangan Perdana di Super League
Di sisi lain, Tim Receveur yang sebelumnya juga menjadi pilihan utama bersama Ferrari, kemungkinan kembali dipasang. Pergantian pemain ini bukan hanya soal pengganti posisi, tetapi juga soal adaptasi di lini pertahanan yang harus sesuai dengan gaya bermain Jansen.
Selain itu, Bali United juga harus menyiapkan strategi untuk meredam tekanan tuan rumah, sekaligus memanfaatkan peluang dari serangan balik atau set piece. Kekompakan tim dan kesiapan mental akan sangat menentukan hasil.
Kesimpulan
Duel Persija vs Bali United akan menjadi laga penuh strategi dan mental. Persija yang superior di atas kertas dan di depan pendukung sendiri tentu diunggulkan, namun Bali United masih memiliki peluang jika mampu menjaga disiplin, memperbaiki lini pertahanan, dan memanfaatkan momen.
Sanksi terhadap Joao Ferrari menjadi catatan penting, bukan hanya dari sisi regulasi, tetapi juga dampaknya kepada tim baik dari sisi taktik maupun psikologis. Apakah keputusan Komdis sudah proporsional? Itu akan menjadi diskusi yang mewarnai jelang dan sesudah laga ini.