Real Madrid 2-1 Sociedad, Real Madrid Menang Susah Payah, Bahkan Nyaris Kalah

Arda Güler dan Mbappe
Real Madrid berhasil menang susah payah atas Sociedad Foto: realmadrid
0 Komentar

Sociedad bahkan menorehkan 17 tembakan, lima di antaranya tergolong peluang emas, sementara Madrid cuma bisa menendang empat kali sepanjang laga. Kalau bukan karena finishing buruk para penyerang Sociedad, mungkin berita pagi ini bukan tentang kemenangan Madrid, tapi soal “pemakaman kecil” atas rentetan kemenangan mereka yang baru saja berhenti. Fakta bahwa Madrid tetap keluar dengan tiga poin rasanya lebih pantas disebut keberuntungan ketimbang strategi jenius.

Namun begitulah Real Madrid. Mereka tidak selalu menang dengan indah, tapi selalu punya cara untuk membuat orang-orang membicarakan mereka. Entah lewat kartu merah, entah lewat penderitaan 45 menit di babak kedua, atau lewat performa yang mengundang rasa iba dari netral yang menonton. Bagi fans Madrid, ini mungkin disebut mental juara. Bagi yang lain, lebih mirip mental “selamat asal masih hidup.”

Xabi Alonso sendiri boleh tersenyum kecut. Empat laga, empat kemenangan, dua belas poin. Di atas kertas, sempurna. Tapi ia pasti tahu bahwa penampilan di San Sebastián menyisakan banyak tanda tanya. Apakah Madrid benar-benar kuat, atau hanya sedang beruntung menghadapi tim yang tak tahu cara memanfaatkan keunggulan jumlah pemain? Sebab bila Sociedad lebih klinis, pesta yang diimpikan Madrid bisa berubah jadi mimpi buruk.

Baca Juga:Jadwal Kick Off Real Sociedad vs Real Madrid : Link Streaming, Susunan pemain dan Statistik La Liga Spanyol.Jadwal LaLiga Pekan Ini! Real Sociedad vs Real Madrid, Barcelona vs Valencia, Update Klasemen Terbaru!

Dean Huijsen akan jadi nama yang terus disebut-sebut dalam analisis pasca laga. Kartu merahnya bukan sekadar keputusannya yang akhirnya dihadiahi kartu merah, tapi juga simbol rapuhnya pertahanan Madrid ketika kehilangan satu saja elemennya. Lini belakang yang seharusnya kokoh justru terlihat seperti rumah kardus diterpa badai. Dan kini, Madrid harus melanjutkan perjalanan tanpa Huijsen di laga berikutnya, sebuah masalah yang jelas membuat Alonso harus merombak komposisi lini belakangnya.

Di sisi lain, Real Sociedad bisa merasa kecewa sekaligus tertawa getir. Mereka memainkan sepak bola yang dominan, mengurung lawan, mencatatkan statistik yang membuat mereka terlihat seperti Barcelona era tiki-taka, tapi akhirnya tetap keluar dengan tangan hampa. Ada semacam kutukan aneh ketika melawan Madrid: main bagus, menguasai segalanya, tapi tetap saja kalah. Dan Madrid, dengan senyum sarkastik khasnya, pulang membawa tiga poin sambil menyimpan cerita tentang “betapa menderitanya kami malam ini.”

0 Komentar