RADARCIREBON.TV – Media sosial belakangan ini diramaikan oleh fenomena baru yang unik sekaligus kreatif. Jika dulu action figure identik dengan barang koleksi mahal yang hanya bisa dibeli di toko mainan atau pemesanan khusus, kini siapa pun bisa memiliki versi miniaturnya sendiri hanya dengan bermodalkan foto dan kecerdasan buatan.
Teknologi yang dimanfaatkan adalah Gemini AI, platform buatan Google yang semakin populer di kalangan kreator konten.
Prinsipnya sederhana. Pengguna cukup mengunggah sebuah foto diri, kendaraan, hewan peliharaan, atau bahkan foto keluarga, lalu menambahkan instruksi atau prompt khusus. Dalam hitungan detik, gambar biasa itu akan diolah menjadi miniatur tiga dimensi dengan tampilan realistis, mirip produk mainan keluaran pabrikan besar.
Baca Juga:Tutorial Membuat Tren Miniatur Action Figure Bergerak Gemini AI, Ini Kumpulan Prompt Gratisnya20 Prompt Gemini AI Paling Viral, Foto Biasa Bisa Jadi Action Figure Super Realistis!
Yang menarik, hasilnya bukan sekadar potongan visual sederhana. Banyak figur digital yang tampak seolah difoto di studio profesional: ada kemasan mainan, alas akrilik, bahkan pencahayaan sinematik. Nuansa ini membuat karya terlihat eksklusif dan cocok dipamerkan di media sosial. Tak heran tren ini cepat menyebar, terutama di kalangan anak muda dan kolektor virtual.
Awalnya, tren ini hanya berfokus pada wajah manusia. Foto selfie atau potret penuh tubuh diubah menjadi figur dengan detail halus pada rambut, pakaian, hingga ekspresi wajah. Namun, seiring berjalannya waktu, eksperimen makin beragam. Ada yang membuat versi miniatur dari motor kesayangan, mobil sport, hingga kucing peliharaan. Bahkan sejumlah keluarga memajang potret bersama dalam bentuk miniatur skala kecil, seakan-akan diproduksi massal oleh perusahaan mainan ternama.
Kebaruan ide ini menjadi daya tarik tersendiri. Hasil figur digital bukan hanya sekadar gambar, melainkan juga simbol personalisasi, cara baru untuk mengekspresikan identitas dalam format visual.
Meski terdengar sederhana, kualitas akhir action figure digital sangat bergantung pada prompt yang dituliskan. Prompt adalah instruksi berupa deskripsi detail yang memberi tahu AI bagaimana gambar harus dihasilkan.
Sebagai contoh, dengan menambahkan detail “miniatur dalam kotak kaca transparan dengan alas hitam, ditemani cangkir kopi dan ponsel,” hasil gambar akan memperlihatkan figur lengkap dengan properti tambahan. Semakin spesifik detailnya, semakin nyata pula hasil yang dihasilkan.