Meski begitu, tidak bisa dipungkiri ada potensi besar di baliknya. Brand mainan bisa memanfaatkan tren ini sebagai promosi. Studio kreatif bisa menjual jasa “custom prompt” untuk menghasilkan figur digital lebih unik. Bahkan, tak menutup kemungkinan kelak ada marketplace khusus menjual “koleksi digital” layaknya NFT, bedanya kali ini berbentuk figur mini.
Yang jelas, tren miniatur AI membuktikan satu hal: manusia modern butuh hiburan instan, bahkan dalam bentuk dirinya yang diperkecil dan dimasukkan ke kotak mainan digital. Kita ingin terlihat keren tanpa repot, ingin koleksi mahal tanpa keluar biaya, ingin validasi sosial hanya dengan sekali klik.
Apakah ini salah? Tidak juga. Hanya saja, perlu disadari bahwa di balik semua keseruan ini, kita sedang menjadi konsumen setia yang membantu memperkaya korporasi raksasa. Figur digital boleh saja terlihat lucu, tapi jangan lupa: yang sebenarnya jadi “mainan” adalah kita sendiri.