Memalukan! Amorim Catat Rekor Persentase Kemenangan Terendah MU Sejak Perang Dunia II

Ruben Amorim
Ruben Amorim justru menorehkan catatan terburuk, kemenangan terendah MU(@SkySportsPL)
0 Komentar

RADARCIREBON TV – Krisis Manchester United kembali jadi sorotan besar. Kali ini, manajer Ruben Amorim justru menorehkan catatan yang memalukan: persentase kemenangan terendah bagi seorang pelatih MU sejak Perang Dunia II. Statistik ini menjadi alarm keras bagi publik Old Trafford, yang selama bertahun-tahun terbiasa melihat timnya mendominasi lawan, baik di Premier League maupun Liga Champions.

Capaian negatif tersebut menegaskan betapa sulitnya Setan Merah keluar dari bayang-bayang kejayaan masa lalu. Alih-alih membawa revolusi permainan modern, Amorim justru makin memperdalam luka yang sudah ada. Hasil buruk demi buruk membuat fans bertanya-tanya, apakah MU masih punya identitas sebagai tim besar, atau kini hanya menjadi nama besar tanpa taji?

Rekor Buruk Manchester United

Sejak mengambil alih kursi kepelatihan MU, Amorim hanya mampu mencatatkan 13 kemenangan dari 36 laga kompetitif, atau setara dengan persentase 36,17%. Angka tersebut jauh dari ekspektasi, mengingat MU adalah klub dengan tradisi kemenangan panjang di Inggris maupun Eropa.

Baca Juga:Jadwal Lengkap Premier League 13–14 September 2025: Big Match & Derby Panas, Jangan Sampai Terlewat!Strategi Man City Terbongkar! Derby Manchester 14 September: Bisa Bikin MU Ketar-Ketir?

Sebagai perbandingan, bahkan manajer yang dianggap gagal seperti David Moyes masih mampu menorehkan win rate lebih tinggi, yakni 52,94%. Begitu juga dengan Ole Gunnar Solskjaer (54,17%) atau bahkan Erik ten Hag yang sempat dikritik tajam (62,26%). Amorim saat ini menempati posisi paling buncit dalam sejarah manajer MU pasca-Perang Dunia II.

Ironisnya, rekor ini tercipta di era ketika klub sudah menggelontorkan dana besar untuk belanja pemain. Artinya, masalah MU bukan sekadar soal kualitas skuad, melainkan kemampuan pelatih mengoptimalkan potensi yang ada. Fakta inilah yang membuat kritik terhadap Amorim semakin sulit terbantahkan.

MU Mulai Kehilangan Identitas?

Lebih dari sekadar angka, performa MU di bawah Amorim terlihat tanpa arah jelas. Lini belakang rapuh, lini tengah sering kalah duel, dan lini serang kesulitan mencetak gol secara konsisten. Para pemain seperti Marcus Rashford, Bruno Fernandes, dan Rasmus Højlund tidak menunjukkan performa maksimal, membuat tekanan semakin besar terhadap sang pelatih.

Kekalahan di laga Premier League musim ini menjadi pukulan tambahan. MU yang dulu disegani di Eropa kini justru dianggap sebagai underdog, bahkan saat menghadapi tim dengan status “kuda hitam”.

0 Komentar