RADARCIREBON.TV – Ikan Koi, prompt, dan fantasi digital: Estetika bawah air ala Gemini AI. Siapa sangka, di era teknologi yang katanya membawa umat manusia lebih dekat ke Mars, justru banyak orang sibuk mengatur nasibnya bersama… ikan koi digital.
Ya, Anda tidak salah baca. Bukan tentang kecerdasan buatan yang menyelamatkan dunia dari krisis iklim atau menemukan obat kanker, tapi tentang foto ikan koi, ikon baru estetika dunia maya yang kini sedang dirayakan layaknya revolusi kebudayaan.
Platform Gemini AI kembali bikin geger. Bukan karena menciptakan solusi atas kemacetan Jakarta atau harga sembako yang makin menggila, melainkan karena menghadirkan tutorial sakti: cara membuat foto ikan koi impian. Katanya, siapa saja kini bisa punya gambar bawah air yang begitu indah, seolah Anda sedang jadi bintang iklan sampo versi akuarium.
Baca Juga:4 Prompt Ai Terbaru, Gaya Estetik Di Sekitar Stasiun dan Kereta Api27 Ide Prompt Prewedding dengan Gemini AI: Dari Adat Jawa Hingga Tema Fantasi, Serta Tips Praktis
Fenomena ini tentu bukan sekadar tren foto biasa. Di tangan Gemini AI, ikan koi bukan hanya ikan, melainkan representasi eksistensial: simbol betapa manusia modern lebih sibuk menciptakan “keindahan” artifisial ketimbang menyelam langsung ke kolam belakang rumah tetangga.
Setiap hasil edit bukan sekadar gambar. Ia dipromosikan sebagai narasi visual penuh emosi. Padahal, jika ditelaah lebih jauh, narasi itu sebenarnya hanyalah algoritma dingin yang membaca prompt, mengutak-atik pixel, lalu menyajikannya kembali dengan bumbu dramatis. Tapi publik tetap terpesona, seolah-olah ini adalah “pencerahan digital”.
Gemini AI membuat siapa saja merasa bak seniman bawah air. Dengan sedikit ketikan kata, muncullah ikan koi digital yang berenang anggun, sisik berkilau, hingga gelembung imajiner. Semua tampak nyata, meskipun Anda masih duduk di kursi plastik sambil ngopi sachet.
Kunci dari semua keindahan artifisial ini adalah prompt. Ya, kata-kata sakti yang diketik dengan penuh ketelitian. Konon, setiap detail yang Anda tulis akan menentukan seberapa realistis ikan koi Anda.
Kalau dulu orang-orang membaca mantra agar hujan turun, kini masyarakat urban membaca prompt agar sisik ikan koi terlihat lebih “fotorealistis”. Misalnya: “rambut basah sebagian terurai” atau “gelembung kecil naik ke permukaan”. Dengan kata lain, hanya butuh keyboard, bukan kamera mahal, untuk merasa jadi fotografer kelas dunia.