Dinas Kesehatan Kota Cirebon mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Saat ini, stok trombosit dinilai masih bisa terkendali.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Siti Maria Listiawaty, menyatakan penyebab DBD adalah gigitan nyamuk Aedes aegypti yang umumnya menggigit di pagi hingga siang hari. Nyamuk ini mudah berkembang biak di air bersih yang menggenang.
Untuk mengantisipasi penyebaran, Kadinkes menggalakkan upaya 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup tempat penyimpanan air, mengubur atau mendaur ulang tempat-tempat yang berisiko menjadi sarang nyamuk. Selain itu, larvasidasi juga disarankan sebagai upaya tambahan.
Baca Juga:Membangun Kota Cirebon Setara, Ketua KNPI: Pentingnya Kolaborasi Dua NahkodaPantai Tirtamaya Destinasi Wisata Favorit Di Indramayu – Video
Siti Maria menyebut, genangan air sekecil apa pun, seperti di bawah dispenser, tetesan air AC, hingga cekungan jalan, berpotensi menjadi tempat bertelurnya nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan mendorong pelaksanaan Jumat Bersih secara rutin di lingkungan warga.
Untuk pencegahan lanjutan, warga diminta menggunakan losion antinyamuk atau penyemprotan mandiri di rumah. Fogging menurutnya hanya menjadi opsi tambahan, bukan solusi utama dalam pemberantasan DBD.
Meskipun kasus DBD terus meningkat, Dinas Kesehatan Kota Cirebon menegaskan ketersediaan trombosit masih dapat terkendali melalui sejumlah mekanisme penanganan. Pemenuhan kebutuhan pasien dipastikan tetap terlayani hingga saat ini.