Upaya pengendalian hama tikus di Kabupaten Cirebon kini semakin kreatif dan ramah lingkungan. Pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian memanfaatkan rumah burung hantu yang dipasang di hamparan sawah, dan hasilnya mampu menekan serangan hama secara signifikan.
Kabupaten Cirebon kini memiliki sekitar 100 unit rumah burung hantu yang tersebar di sejumlah kecamatan. Kehadiran burung hantu di area persawahan terbukti mampu memangsa hingga 10 ekor tikus setiap malam. Hal ini menjadi salah satu inovasi pengendalian hama yang ramah lingkungan tanpa penggunaan racun kimia yang berpotensi merusak ekosistem sawah.
Menurut Koordinator Kabupaten Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Dhea Rafdian, rumah burung hantu menjadi solusi efektif dalam mengurangi kerugian petani akibat serangan hama tikus.
Baca Juga:Dinas Kesehatan Imbau Waspada Demam Berdarah Dengue – VideoWalikota Resmikan Indonesia Langgeng Al Qur'an Idola – Video
Program ini juga mendapat dukungan aktif dari kelompok tani yang ikut menjaga dan memastikan burung hantu tetap bertahan di habitat barunya.
Dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi rumah burung hantu, diharapkan hasil panen padi bisa meningkat dan mengurangi biaya yang dikeluarkan petani untuk pengendalian hama. Selain itu, metode ini juga memperkuat ekosistem alami sehingga keseimbangan hayati di area persawahan tetap terjaga.