4 Prompt Gemini Ai, Bikin Foto Tampak Seperti Poster Film Dengan Efek Jalanan Kota

Foto jalanan
Foto keren dengan efek Gemini Ai Foto : Gemini Ai
0 Komentar

RADARCIREBON. TV – Di media sosial, wajah-wajah bersinar ala model majalah, potret sinematik dengan pencahayaan dramatis, hingga gaya busana elegan bak fashion week, muncul berseliweran setiap hari. Fenomena ini bukan hasil kerja fotografer papan atas, melainkan buah tangan kecerdasan buatan. Tren edit foto berbasis AI sedang naik daun, dan seolah menjadi candu baru bagi warganet.

Timeline kini dipenuhi unggahan foto yang sudah “disulap” sedemikian rupa. Ada yang tampil misterius di jalan kota yang berkabut, ada pula yang bergaya anggun dengan gaun mewah berlatar studio minimalis. Satu kesamaan: semua dihasilkan dengan bantuan aplikasi AI, terutama Gemini AI dari Google, yang kini menjadi senjata favorit untuk memoles realita menjadi fantasi.

Dulu, mengedit foto butuh keterampilan teknis. Harus menguasai Photoshop, paham layer, masking, hingga pencahayaan. Kini, siapa saja bisa menjelma menjadi fotografer, penata gaya, bahkan seniman visual, cukup bermodal aplikasi dan prompt.

Baca Juga:Tren Foto Efek Kertas Sobek Lagi Viral, Begini Prompt dan Cara Bikin Pakai Gemini AIInspirasi Prompt Gemini AI Harry Potter, Ciptakan Foto Magis ala Sekolah Hogwarts

Prompt adalah teks instruksi yang berisi detail tentang bagaimana foto akan diedit: pose, pakaian, suasana, pencahayaan, bahkan nuansa emosi. Semakin detail prompt yang ditulis, semakin akurat pula hasilnya. Dan yang paling penting, wajah asli pengguna bisa dipertahankan. Jadi, hasil akhirnya tetap terasa “personal”, walau jelas-jelas dibantu algoritma.

Tak heran jika banyak orang keranjingan. Rasanya menyenangkan bisa tampil bak bintang film hanya dengan beberapa baris instruksi. Kreativitas pun seolah tak ada batasnya—dan sedikit banyak, gengsi sosial di dunia maya ikut naik.

Fenomena ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kebutuhan eksistensi. Di balik unggahan foto AI yang “wah”, ada pertanyaan sarkastis: apakah ini wajah asli dunia maya, atau sekadar topeng digital yang semakin rapat?

Sebagian orang menganggapnya hiburan semata. Toh, tidak ada salahnya bersenang-senang dengan fantasi visual. Namun, ada pula yang mulai sinis. Mereka menyebut tren ini sebagai “kompetisi pura-pura” di mana orang berlomba-lomba tampil sempurna, padahal semua bisa dicapai tanpa keringat.

Ironisnya, justru karena begitu mudah, hasil edit foto AI ini sering terlihat seragam. Ada template mood sendu di jalan hujan, gaya misterius dengan blazer oversize, hingga potret elegan dengan bunga mawar. Kreativitas? Ada. Orisinalitas? Bisa diperdebatkan.

0 Komentar