Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Cirebon mendesak agar hasil rapat dengar pendapat bersama Komisi II DPRD segera ditindaklanjuti. Terutama terkait revitalisasi pasar tradisional dan pengaturan jarak minimarket.
Setelah rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPRD Kota Cirebon, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Cirebon menanti tindak lanjut nyata dari pihak eksekutif. APPSI menegaskan agar hal-hal yang mendesak untuk kepentingan pedagang tidak hanya menjadi wacana, melainkan segera diimplementasikan.
APPSI juga menyoroti pentingnya percepatan pengesahan peraturan daerah (perda) mengenai pembatasan jarak minimarket dengan pasar tradisional, serta penataan pedagang liar yang masih marak di kawasan pasar.
Baca Juga:Warga Diduga Temukan Beras Oplosan Yang Dijual Di Minimarket – VideoJalan Rusak Bergelombang Dan Ada Kubangan Besar – Video
Ketua APPSI Kota Cirebon meminta agar pihak terkait segera menindaklanjuti kondisi pasar tradisional yang membutuhkan revitalisasi. Langkah ini dinilai penting agar pengunjung merasa lebih nyaman berbelanja, sekaligus menghidupkan kembali aktivitas di pasar-pasar tradisional.
Beberapa pasar yang dinilai membutuhkan pembenahan, di antaranya Pasar PPH, Pasar Prondol, Pasar Kanoman, Pasar Balong (bangunannya baru selesai sebagian).
Hampir seluruh pasar tradisional di Kota Cirebon saat ini memerlukan pembenahan agar lebih layak, tertib, dan nyaman digunakan masyarakat.