Harga beras di pasaran saat ini terpantau stabil berkat intervensi Pemerintah melalui program SPHP. Namun, para pedagang mengaku masih menghadapi tantangan dari sisi biaya operasional dan tingginya harga beras dari petani. Akibatnya, keuntungan yang didapat pun terbilang tipis.
Di tengah kebutuhan pokok masyarakat yang terus meningkat, harga beras di pasaran saat ini cenderung stabil. Hal ini salah satunya berkat dukungan dari Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijalankan oleh Pemerintah.
Bukan hanya harga dari petani, biaya distribusi dan pengemasan seperti ongkos bongkar muat hingga plastik kemasan juga menjadi beban tambahan bagi pedagang. Sedangkan pedagang sendiri mengaku hanya mengantungi keuntungan 1.000–1.500 rupiah per kilogram.
Baca Juga:Wakil Ketua DPRD HSG Cek Pencemaran Air Sumur Warga Akibat TPA Kopi Luhur – VideoMundupesisir Tawarkan Sektor Pariwisatanya Ke Kota Cirebon – Video
Dari sisi penjualan dalam sehari, para pedagang bisa menjual hingga 4 kuintal beras, terutama dari jenis beras yang paling diminati masyarakat seperti jenis beras menengah dengan harga 15.000. Sedangkan untuk beras premium jarang diminati karena harganya yang relatif mahal mencapai 16.500.
Salah seorang pedagang beras di Pasar Kramat yang sudah berjualan selama tujuh tahun, berharap harga bisa terus dijaga stabil. Meski begitu, ia mengakui, masih ada masyarakat yang mengeluh mahal, terutama untuk beras premium.