Pihak pengelola Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Rajawali di Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, memberikan klarifikasi terkait keluhan warga mengenai bau tidak sedap yang diduga berasal dari saluran pembuangan limbah dapur. Permasalahan tersebut telah langsung ditanggapi dengan melakukan penyedotan saluran dan pembuangan limbah ke tempat pembuangan, serta berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.
Menindaklanjuti keluhan warga Karya Bakti mengenai masalah limbah yang diduga ditimbulkan dari aktivitas Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rajawali, Kelurahan Larangan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, yayasan dan pengelola dari BGN menyampaikan klarifikasi.
Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Harjamukti mengonfirmasi bahwa permasalahan tersebut telah langsung ditanggapi dengan melakukan penyedotan saluran dan pembuangan limbah ke tempat pembuangan. Ketua Yayasan Pesarean Buyut Kilayaman, Romy Arief, menjelaskan, program ini merupakan bagian dari inisiatif Pemerintah Pusat yang dijalankan melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Baca Juga:DPMD Minta Kuwu Bentuk Legalitas Bumdes & Pengurus yang Kapabel – VideoBPN Diminta Revisi Sertifikat Tanah Adat Di Mertapada Wetan – Video
Dalam pelaksanaannya, sempat terjadi penyumbatan saluran yang menyebabkan aliran air limbah mengalir ke arah permukiman warga. Salah satunya dampak sedimentasi yang lama. Namun saat ini sudah ditangani dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk pengelolaan IPAL.
Sementara prosedur dapur dianggap sudah menjalankan sesuai pedoman dari BGN. Dan proses perizinan IPAL dalam proses karena aturan Petunjuk Teknis baru keluar dari Pusat.