RADARCIREBON.TV – Organisasi hak asasi manusia terkemuka dunia, Amnesty International, secara resmi melancarkan seruan tegas kepada badan tertinggi sepak bola global, FIFA, dan badan pengelola sepak bola Eropa, UEFA.
Seruan tersebut mendesak kedua otoritas tersebut untuk segera menjatuhkan sanksi terhadap Israel, berupa larangan keikutsertaan tim nasional maupun klub-klub Israel dalam kompetisi internasional.
Inti dari desakan Amnesty International adalah praktik yang terus dilakukan oleh Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) yang dinilai melanggar hukum internasional dan melampaui batas teritorial yang diakui.
Baca Juga:SEA Games 2025: Indra Sjafri Lirik Pemain Eks Timnas U-20Rodrigo Holgado Kena Sanksi FIFA, America de Cali Beri Klarifikasi Resmi
IFA secara konsisten mengizinkan klub-klub yang berasal dari permukiman ilegal Israel di Tepi Barat untuk berpartisipasi dalam liga domestik Israel.
Permukiman tersebut, menurut Amnesty dan konsensus internasional, didirikan di wilayah pendudukan, menjadikannya ilegal di bawah hukum internasional.
Pelanggaran Statuta FIFA dan Kontribusi pada Pelanggaran HAM
Desakan ini disampaikan melalui surat resmi yang ditujukan langsung kepada figur-figur kunci di dunia sepak bola, yakni Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden UEFA Aleksander Ceferin. Amnesty International menyoroti bahwa praktik IFA tersebut tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga bertentangan dengan Pasal 64.2 Statuta FIFA.
Aturan ini secara eksplisit melarang asosiasi sepak bola atau klub untuk bermain di wilayah asosiasi lain tanpa persetujuan dari pihak terkait, dalam hal ini adalah Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA).
Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agnes Callamard, menegaskan bahwa situasi ini tidak dapat ditoleransi. Ia mengecam keras berlanjutnya praktik IFA meskipun telah berulang kali diperingatkan selama lebih dari satu dekade.
Callamard menuding Israel sedang “secara brutal memperluas permukiman ilegal dan melegitimasi pos-pos ilegal di Tepi Barat sebagai bagian dari pendudukan yang melanggar hukum.” Oleh karena itu, bagi Amnesty, sangat memalukan IFA masih membiarkan klub-klub dari permukiman tersebut aktif di liganya.
Dalam suratnya, Amnesty bahkan melangkah lebih jauh dengan menuding FIFA dan UEFA turut berkontribusi terhadap pelanggaran yang terjadi. Hal ini dikarenakan kedua organisasi tersebut tetap memberikan pendanaan serta mengizinkan tim dan klub Israel untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional.