Drama di Olimpico: Tiga Penalti Gagal, Kiper Lille Menjadi Pahlawan Saat Verdonk & Rekan Menaklukkan Roma

Sepakbola Dunia
Penalti pertama terjadi setelah VAR menetapkan pelanggaran handball Aissa Mandi di kotak penalti Lille. Artem Dovbyk maju sebagai eksekutor, tetapi tendangannya dapat ditepis oleh kiper Lille, Berke Ozer. Foto: Ig Berke/tangkap layar - radarcirebon.tv
0 Komentar

Ketiga kegagalan tersebut menjadi momen yang sulit dilupakan bagi pendukung Roma. Pelatih Lille, Bruno Genesio, mengungkapkan bahwa dirinya pun merasa aneh dan kagum melihat kejadian yang jarang bahkan di sepakbola kelas atas. Menurut Genesio, meskipun timnya bermain cukup melawan tekanan, keberhasilan mereka dalam mempertahankan hasil menjadi hadiah emosional bagi skuadnya. 

•Reaksi Pelatih & Dampak Laga

Pelatih Roma, Gian Piero Gasperini, dalam konferensi pers mengekspresikan keterkejutannya terhadap situasi penalti tiga kali gagal itu. Ia menilai kesalahan teknis serta eksekusi menjadi faktor penentu ketidakmampuan Roma membalikkan keadaan. Meski timnya terus berjuang hingga akhir, tekanan yang terus dilancarkan tak berhasil menembus pertahanan rapat Lille.

Kemenangan ini menjadikan Lille memulai kompetisi Liga Europa dengan catatan sempurna dua kemenangan dari dua laga. Sementara Roma, setelah momen gagal ini, harus puas dengan posisi yang lebih lemah di klasemen grup. 

Kesimpulan & Implikasi

Baca Juga:Calvin Verdonk, Sentuhan Indonesia di Kemenangan Lille atas AS RomaDuel Puncak Grup: AS Roma Siap Hadang Lille di Olimpico dalam Lanjutan Liga Europa

Pertandingan antara AS Roma dan Lille ini menjadi momen ikonik dengan drama yang tak biasa, tiga penalti beruntun gagal, kiper menjadi pahlawan, serta pertahanan yang solid dari tim tamu. Calvin Verdonk turut ambil bagian dalam kisah ini, membantu lini belakang Lille menjaga clean sheet di Olimpico.

Kemenangan ini memberi Lille momentum kuat di tahap awal Grup Liga Europa, serta mengukuhkan reputasi mereka sebagai tim yang tangguh. Untuk Roma, laga ini akan menjadi pelajaran bahwa dominasi penguasaan bola dan banyak peluang saja tak cukup tanpa penyelesaian dan pertahanan yang disiplin.

0 Komentar