RADARCIREBON.TV – Batu yang jatuh dari langit ternyata tak sekadar benda antariksa biasa. Di balik permukaannya yang keras dan berlapis logam, meteorit menyimpan nilai jual fantastis yang bisa menyaingi harga emas. Di pasar kolektor global, harga meteorit sangat bervariasi mulai dari ratusan ribu rupiah hingga menembus miliaran rupiah, tergantung jenis, ukuran, dan asalnya.
Tidak semua meteorit bernilai tinggi. Sebagian besar batu luar angkasa yang jatuh ke Bumi merupakan jenis kondrit umum, dengan harga jual relatif terjangkau, sekitar Rp10 ribu hingga Rp80 ribu per gram. Namun, ketika batu itu berasal dari planet lain seperti Mars atau Bulan, nilainya bisa melonjak ribuan kali lipat.
Faktor yang Menentukan Nilai Meteorit
1. Jenis dan Kelangkaan.
Meteorit Mars dan meteorit karbon menjadi incaran utama kolektor dan ilmuwan. Kedua jenis ini sangat jarang ditemukan dan memiliki nilai ilmiah besar. Kandungan mineral di dalamnya membantu peneliti memahami sejarah tata surya, sehingga permintaannya selalu tinggi.
2. Asal-Usul.
Baca Juga:Geger Bola Api Melintas di Langit Cirebon Diikuti Suara Gemuruh dan Dentuman Keras, Netizen : Meteor?Geger!! Ketua DPRD Terpeleset, Kadispora Nyaris Jatuh, Dies Natalis ke-27 Mata Alam: Jaga Api Perjuangan
Meteorit yang bisa dipastikan berasal dari planet lain memiliki harga luar biasa. Batu dari Mars, misalnya, bisa dihargai hingga $1.000 per gram, setara dengan sekitar Rp16 juta.
3. Ukuran dan Kondisi.
Spesimen utuh tanpa kerusakan dihargai lebih mahal dibanding potongan kecil. Kolektor biasanya mencari batu yang masih utuh dengan bentuk khas hasil gesekan atmosfer.
4. Kepentingan Ilmiah.
Jika meteorit memiliki kandungan gas mulia, air, atau unsur organik unik, nilainya meningkat drastis. Peneliti sering membayar mahal demi mendapatkan sampel langka untuk riset.
5. Ketersediaan di Pasar.
Seperti barang langka lainnya, hukum ekonomi juga berlaku di dunia meteorit: semakin sulit ditemukan, semakin mahal harganya.
Kasus Fenomenal: Batu Meteor Josua
Nama Josua Hutagalung sempat viral pada 2020 setelah rumahnya di Sumatera Utara dihantam batu meteor seberat 1,8 kilogram. Batu itu kemudian diketahui sebagai jenis CM 1/2 Kondrit karbon, salah satu jenis meteorit paling langka di dunia.
Menurut laporan media asing, batu tersebut terjual hingga sekitar 757 poundsterling per gram atau lebih dari Rp14 juta per gramnya. Jika dikalikan berat totalnya, nilainya mencapai sekitar Rp26 miliar.