Meskipun Kluivert mengklaim Paes dalam kondisi baik, statistik tahunannya kurang meyakinkan:
- Kebobolan Tinggi: Dari 22 penampilan di MLS 2025, Paes telah kebobolan 43 gol.
- Nirbobol Rendah: Ia hanya mampu menghasilkan tiga clean sheet sepanjang tahun ini.
Minimnya waktu bermain dan rekor kebobolan yang tinggi menjadi tantangan besar bagi Paes untuk mendapatkan starting eleven.
Reza Arya Pratama: Kejutan dengan Minim Peluang
Nama Reza Arya Pratama (PSM Makassar) menjadi kejutan terbaru dalam daftar panggilan Kluivert, namun statistik di level klubnya justru yang paling minim.
Baca Juga:Tantangan Waktu Mepet Garuda: Skuad Timnas Indonesia Baru Utuh Dua Hari Jelang Duel Kontra Arab SaudiResep Kuno untuk Misi Emas: Indra Sjafri Kembali Pimpin Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025 Thailand
- Hanya Satu Laga: Reza dikabarkan hanya bermain sekali di BRI Super League musim ini karena kalah bersaing dengan seniornya, Hilmansyah.
- Langsung Kebobolan: Dari satu-satunya laga tersebut, gawangnya kemasukan satu gol.
Minimnya jam terbang kompetitif di klub disinyalir akan sangat memengaruhi performanya di level timnas, terutama dalam menghadapi lawan sekuat Arab Saudi dan Irak.
Kesimpulannya, keputusan Patrick Kluivert akan sangat dipengaruhi oleh kebutuhan tim: memilih stabilitas dan performa apik Nadeo, mengandalkan konsistensi Ernando, atau mengambil risiko dengan kiper yang minim jam terbang seperti Paes dan Reza di tengah tekanan Kualifikasi Piala Dunia 2026.