“Kalau klub menolak, kita harus mencari alternatif dari pemain lain. Tapi kita tetap komunikasi baik dengan semua klub,” kata Indra.
Ia juga belum menetapkan siapa yang akan menjadi kapten tetap tim. Menurutnya, posisi itu akan muncul secara alami dari dinamika di lapangan. “Saya ingin pemain sendiri yang menentukan siapa yang paling pantas memimpin. Dari sana akan terlihat siapa yang punya jiwa kepemimpinan sejati,” jelasnya.
Menanggapi absennya penyerang Rafael Struick, Indra meminta publik untuk tidak berpikiran negatif. Ia menegaskan bahwa Struick absen karena cedera. “Mengenai Struick, yang saya dapat keterangannya cedera. Tapi kalau tidak cedera, ya tidak mungkin dia tidak membela timnas. Saya yakin itu,” ujarnya.
Baca Juga:Ini Dia 32 Nama Pemain Timnas U-23 yang Sudah Dipanggil Hadapi IndiaDua Permata Muda Persib, Kakang Rudianto dan Robi Darwis, Kembali ke Timnas U-23 untuk Persiapan SEA Games 202
“Jangan negatif thinking, tidak bagus. Saya percaya semua pemain yang dipanggil ke tim nasional pasti punya semangat membela Merah Putih. Kalau mereka bisa, pasti datang,” pungkasnya.
Kekalahan dari India memang menyesakkan, namun bagi Indra Sjafri dan staf pelatih, laga ini bukan akhir dari segalanya. Justru, inilah proses pembelajaran penting sebelum Indonesia benar-benar melangkah ke medan tempur sesungguhnya: SEA Games 2025.
Garuda Muda masih memiliki satu kesempatan lagi untuk membalas kekalahan itu saat menghadapi India di laga kedua, 13 Oktober mendatang. Laga tersebut akan menjadi tolok ukur sejauh mana tim mampu memperbaiki diri dari hasil evaluasi kali ini—sekaligus membuktikan bahwa semangat juang mereka tak padam meski sempat tersandung di awal perjalanan.