RADARCIREBON.TV- Kritik keras datang dari negeri asalnya sendiri.
Sejumlah pengamat sepak bola Belanda menyoroti kinerja Patrick Kluivert, pelatih kepala Timnas Indonesia, yang dinilai belum mampu menunjukkan dampak signifikan sejak menukangi skuad Garuda. Mereka menilai bahwa legenda sepak bola Belanda itu, bersama tim asistennya, belum memperlihatkan arah permainan yang jelas serta strategi yang sesuai dengan potensi pemain Indonesia.
Meski Kluivert memiliki reputasi besar sebagai mantan striker elite Barcelona dan Ajax Amsterdam, sejumlah analis sepak bola menilai reputasi masa lalunya tidak otomatis menjamin kesuksesan di level kepelatihan, terutama di tim nasional dengan karakter unik seperti Indonesia.
Performa Timnas di Bawah Kluivert Masih Inkonsisten
Sejak ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada pertengahan 2024, Kluivert membawa harapan besar. Kehadirannya diharapkan mampu melanjutkan fondasi positif yang ditinggalkan oleh pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong. Namun, setelah beberapa bulan berlalu, performa tim nasional dinilai belum menunjukkan progres yang signifikan.
Baca Juga:Bagaimana Nasib Patrick Kluivert Setelah Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia, Apakah akan Out?Instagram Erick Thohir Diserbu Netizen: “#ErickOut #PatrickOut” Menggema, Warganet Ngamuk
Dalam beberapa pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Indonesia memang mencatat beberapa hasil positif, tetapi juga tampil tidak konsisten di laga-laga penting. Gaya bermain tim masih dianggap belum solid, terutama dalam hal organisasi pertahanan dan transisi menyerang.
Pengamat sepak bola Belanda, yang sering mengikuti perjalanan karier Kluivert, menilai bahwa sang pelatih terlalu bergantung pada nama besar dan kurang fleksibel dalam strategi. “Kluivert adalah pemain hebat, tetapi menjadi pelatih adalah hal yang berbeda. Ia perlu memahami konteks budaya dan kemampuan pemain Indonesia, bukan hanya menyalin pendekatan sepak bola Eropa,” ungkap salah satu analis yang pernah bekerja di akademi Ajax.
Beberapa laporan media Belanda juga menyebut bahwa komunikasi antara Kluivert dan asistennya menjadi salah satu titik lemah dalam staf kepelatihan. Ada kesan bahwa tim pelatih masih mencari formula ideal untuk menyesuaikan filosofi sepak bola modern dengan realitas pemain Asia Tenggara yang memiliki gaya bermain berbeda.
Asisten Pelatih Juga Kena Sorotan
Tak hanya Kluivert, para asistennya pun ikut dikritik. Beberapa nama seperti Ruud van Nistelrooy dan Patrick van Leeuwen, yang disebut-sebut masuk dalam struktur staf teknis, dianggap belum mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan performa tim.