Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan tak hanya berfokus pada aktivitas penangkapan ikan, namun juga mendorong wisata pesisir sebagai daya tarik baru Kota Cirebon.
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan mulai menyelenggarakan wisata bahari secara mandiri sejak Oktober 2022. Ketua Tim Kerja Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, Sri Handayani, menyebut program ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2021 tentang Tarif dan Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Melalui pengelolaan langsung oleh PPN Kejawanan, tarif wisata ditetapkan lebih terjangkau, sehingga memberi ruang bagi masyarakat sekitar untuk berusaha, seperti penjual mainan, penyedia perahu karet, hingga pedagang pantai.
Baca Juga:Pemilihan Pengurus Asosiasi Perusahaan Klining Servis Indonesia – VideoPembentukan DPD LPQQ Di Kota Cirebon – Video
Handayani menjelaskan, pelaksanaan wisata saat ini masih difokuskan pada penataan sarana dan kebersihan. Terdapat dua puluh petugas yang setiap hari diterjunkan untuk menjaga kebersihan area pantai.
Salah satu daya tarik unik di Pantai Kejawanan adalah menikmati ruang terbuka hijau dan hutan mangrove seluas dua hektare. Dari sisi timur, pengunjung dapat melihat gagahnya Gunung Ciremai, sedangkan dari arah barat, laut menjadi latar foto yang memanjakan mata.
Pihak PPN Kejawanan berencana menambah fasilitas Pos Kesehatan sebagai upaya perlindungan dan keselamatan pengunjung.
Meski demikian, keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan utama dalam perbaikan fasilitas pantai, termasuk perbaikan pemecah ombak yang rusak akibat gelombang tinggi pada bulan Maret hingga Agustus lalu.
Melalui pengelolaan yang berbasis kolaborasi dengan Pemerintah Daerah, PPN Kejawanan terbuka kepada investor siapapun. PPN Kejawanan bertekad menjadikan wisata pesisir sebagai poros ekonomi baru Kota Cirebon, yang tak hanya memanfaatkan sumber daya laut, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan kehidupan masyarakat sekitar.