4. Menuntut tanggung jawab penuh Trans Corporation atas dampak sosial yang timbul akibat tayangan tersebut.
5. Mengimbau masyarakat agar tidak terprovokasi oleh framing negatif terhadap pesantren dan tetap menjaga persatuan umat.
H. Asep menegaskan, pesantren tidak akan tinggal diam jika ada pihak yang berupaya merusak citra lembaga pendidikan Islam.
Baca Juga:Pemberangkatan Ratusan Santri Asal Tegal Gubug Ke Ponpes Lirboyo 225 Santri Pesantren Lirboyo Jalani Tes Swab Antigen
“Pesantren itu bukan tempat gelap seperti yang kadang digambarkan media. Di sinilah nilai kejujuran, disiplin, dan kebangsaan tumbuh. Kami akan terus menjaga marwah pesantren, apa pun risikonya,” katanya dengan nada tegas.
Menjelang peringatan Hari Santri, isu ini menjadi refleksi penting bagi dunia penyiaran di Indonesia. Publik menilai, media massa seharusnya ikut memperkuat narasi positif tentang pesantren, bukan sebaliknya.
Di tengah gelombang kritik dan seruan boikot, hingga berita ini diturunkan, pihak Trans7 sudah mengeluarkan pernyataan resmi atau permintaan maaf terkait tayangan Expose yang menuai polemik tersebut.