Jika diteliti lagi, hanya Romeny (tiga gol) dan Diks (dua gol) yang mencetak lima gol timnas era Kluivert. Dua gol Romeny lainnya melawan Australia dan Bahrain berasal dari situasi open play, masing-masing dari assist Diks dan Marselino Ferdinan.
Minimnya gol Indonesia asuhan Kluivert sejalan dengan tidak banyaknya peluang yang mereka manfaatkan. Timnas Indonesia mampu melepaskan 50 tembakan dalam enam laga bersama Kluivert. Tapi dari jumlah tersebut hanya ada 16 shots on target atau konversinya mencapai 32 persen saja.
Kemudian dari 16 shots on target itu hanya ada lima gol atau dengan persentase 31 persen. Efektivitas itu juga yang berperan besar dalam minimnya gol skuad Garuda.
Baca Juga:Kumpulan 20 Prompt Gemini AI Foto Prewedding dengan Pakaian Adat Khas di Setiap DaerahLagi Tren! Prompt Gemini AI Foto Sendiri di Troli Belanjaan dengan Hasil Keren dan Estetik
Dalam pertandingan melawan Jepang, prestasi buruk Indonesia pasti akan terlihat. Bagaimana tidak, saat itu Indonesia tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan tembakan. Ketika sebuah tim tidak memiliki kesempatan untuk melepaskan tembakan, mereka pasti tidak akan bisa mencetak gol, kecuali gol bunuh diri yang sayangnya tidak tercipta di laga itu.
Lalu, bagaimana dengan performa pertahanan Timnas Indonesia di bawah taktik Kluivert? Dalam enam pertandingan tersebut total ada 15 gol yang bersarang ke gawang Maarten Paes maupun Emil Audero. Sebanyak 11 gol lawan dari open play dan sisanya lahir dari set pieces atau bola mati.
Pertahanan yang dikawal Jay Idzes juga harus bekerja keras ketika dalam enam laga tersebut lawan bisa melepaskan 67 tembakan. Dari jumlah tersebut ada 31 shots on target atau dengan persentase 46 persen.
Kemudian dari 31 shots on target itu ada 15 yang berbuah gol atau sebanyak 48 persen. Di sisi lain statistik itu berarti ada 16 penyelamatan yang dilakukan Paes dan Audero. Paes melakukan 11 saves dan sisanya Audero.
Sistem pertahanan yang dibangun Kluivert memang tidak terlalu bagus jika melihat statistik lain. Misalnya saja dari rata-rata 16,8 tackle per laga dan para pemain juga melakukan rata-rata 23 clearances atau sapuan bola per laga.
Statistik lainnya adalah Timnas Indonesia rata-rata memiliki penguasaan bola 46,5 persen per laga. Dari ball possession itu Timnas Indonesia juga punya statistik rata-rata melepaskan 357,3 umpan per laga dengan tingkat akurasi 79,4 persen.