Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon mulai menerapkan sistem retribusi non tunai di seluruh pasar daerah Kabupaten Cirebon. Langkah ini menjadi bagian dari upaya digitalisasi pelayanan publik menuju konsep smart city yang lebih transparan dan efisien.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon kini resmi memberlakukan sistem retribusi non tunai di seluruh pasar tradisional. Penerapan ini menggunakan aplikasi ERPPAS yang terintegrasi dengan pembayaran digital berbasis QRIS.
Analis perdagangan dan perindustrian Kabupaten Cirebon menjelaskan, sistem ini memiliki banyak keunggulan dibanding metode pembayaran tunai. Melalui transaksi non tunai, data retribusi pasar dapat terekam secara otomatis dan bisa dipantau setiap hari, minggu, hingga bulanan secara real-time.
Baca Juga:Perbaikan Dua Ruas Jalan Direalisasi Melalui Anggaran IJD – VideoWarga Karang Tawang Tolak Pembangunan Kandang Ayam – Video
Selain meningkatkan efisiensi dan akurasi pendapatan daerah, digitalisasi retribusi juga mendukung program smart city yang tengah dikembangkan Pemerintah Kabupaten Cirebon.
Melalui sistem ini, setiap transaksi retribusi di kios dan los pasar langsung menampilkan nominal tarif sesuai ketentuan. Saat ini, sekitar 75 persen transaksi retribusi pasar sudah dilakukan secara digital, dan diharapkan jumlah tersebut terus meningkat agar transaksi non tunai menjadi lebih dominan dibanding transaksi tunai.
Dengan penerapan retribusi non tunai berbasis aplikasi ERPPAS dan QRIS, Pemkab Cirebon optimistis pengelolaan pasar menjadi lebih modern, transparan, dan akuntabel.