Tugas berat menanti pelatih pengganti nanti. Selain harus membangun kembali kepercayaan publik dan pemain, target jangka menengah dan panjang sudah menanti menembus peringkat 100 besar FIFA, tampil kompetitif di Piala Asia 2027, serta merancang langkah strategis menuju Piala Dunia 2030.
Proses seleksi pelatih juga diharapkan tak hanya mencari nama besar internasional, tetapi juga mempertimbangkan kecocokan terhadap kondisi lokal termasuk dinamika suporter, tekanan media, dan keragaman pemain diaspora.
Pemutusan hubungan kerja ini juga memunculkan pertanyaan soal kompensasi. Dalam laporan media, disebutkan bahwa PSSI memilih mutual termination agar pengakhiran tidak memunculkan kewajiban pembayaran selisih kontrak penuh seperti dalam pemecatan biasa.
Baca Juga:Kemenangan Meyakinkan: Persib Gulung PSBS Biak 3-0, Tembus Tiga Besar KlasemenPengamat Sebut Patrick Kluivert Dinilai Datang di Momen yang Keliru untuk Timnas Indonesia, Begini Alasannya
Estimasi dalam publik menyebut sisa kontrak Kluivert hingga Januari 2027 bisa bernilai belasan hingga puluhan miliar rupiah jika dibayar penuh, namun mekanisme mutual tersebut diyakini sangat mempengaruhi nilai yang benar-benar dibayarkan.
Kini seluruh sorotan tertuju pada PSSI, kapan pengumuman pelatih baru akan dilakukan, siapa sosok yang akan dipilih, dan apakah langkah tersebut bisa membangkitkan optimisme baru bagi sepak bola nasional. Publik menunggu dengan harap bahwa pelatih baru bukan sekadar pengganti nama besar, melainkan figur yang mampu menerjemahkan visi jangka panjang dan memupuk prestasi nyata untuk Garuda