Gagal ke Piala Dunia, Media Belanda Soroti Pembinaan Sepak Bola Indonesia

foto
Skuad Timnas Indonesia. (X/Timnas Indonesia)
0 Komentar

“Pemain yang terlambat menjadi pesepakbola kurang fondasi. Banyak talenta Indonesia yang saya lihat mempunyai kemampuan dribble yang bagus, tapi mereka tidak tahu alur bermain dan kurang keahlian taktis.”

Menurut Klok, Indonesia sebenarnya punya potensi besar karena punya jutaan anak yang bisa digali talentanya. Tapi semuanya harus dimulai dari pembinaan usia dini dan sistem pelatihan yang jelas.

Sementara itu, Fatih — bocah yang disebut NOS — termasuk yang beruntung. Dia bisa berkembang di Asiana Soccer School, akademi dengan fasilitas bagus dan pelatih berpengalaman, sampai akhirnya dipanggil ke Timnas U-17 buat Piala Dunia U-17 2025.

Baca Juga:Evaluasi Kinerja Staf Pelatih Era Patrick Kluivert di Timnas IndonesiaDampak Pemecatan Patrick Kluivert terhadap Struktur Timnas Indonesia

Pelatih Asiana, Astino Taufik, bilang masih banyak anak muda di Indonesia yang bahkan belum berani bermimpi jadi pemain besar.

“Dan kami belum mempunyai jaringan pencari bakat yang luas di sini, yang menemukan bakat. Lalu, bagaimana anda menentukan pemain mana yang tampil konsisten dan kepada siapa anda menginvestasikan waktu anda?,” ujarnya.

“Kami beruntung, dengan lapangan dan fasilitas yang bagus. Malangnya itu tak bisa terjadi pada banyak klub lain.”

0 Komentar