Saat Bambang Bertemu Pelajar : Mental Berani Itu Fondasi, Idealisme itu Tiangnya, Kemanusiaan Itu Atapnya

Bambang Mujiarto
Diskusi Bambang dengan para pelajar Foto : radarcirebon.tv
0 Komentar

Bambang menambahkan, keberanian adalah pintu pertama menuju pemahaman demokrasi.“Kalau mental berani sudah melekat, maka tinggal mindset-nya disiapkan: mau maju atau tidak? Demokrasi itu bukan cuma soal ide, tapi soal kesiapan untuk diuji. Jangan jadi generasi yang hanya sibuk ngetik di komentar, tapi diam ketika diminta bicara langsung,” ujarnya menohok.

Dalam bagian lain, Bambang mengaitkan pentingnya peran pemuda dengan sejarah panjang perjuangan bangsa. Ia menyinggung peristiwa 1928 masa ketika pemuda Indonesia bukan hanya berdebat, tapi bersepakat untuk bersatu.

“Dulu, pemuda berdebat, beradu gagasan. Tapi ujungnya, mereka merumuskan persatuan. Sumpah Pemuda itu bukan lahir dari diam. Tapi dari perdebatan panjang, dari keberanian mereka tampil dan mengemukakan pendapat,” tegasnya.

Baca Juga:Bambang Mujiarto: Petani Pahlawan Pangan, Sudah Selayaknya Hidup SejahteraDiskusi Dengan Petani, Ono Surono dan Bambang Mujiarto ST Turun Ke Sawah Sapa Petani, Tampung Aspirasi Petani

Ia mengingatkan, semangat yang sama harus dihidupkan kembali di era digital.“Jangan puas hanya dengan ‘like’ dan ‘share’. Demokrasi bukan urusan algoritma, tapi keberanian berdiri dan bersuara,” ujarnya tegas.

Bambang juga menyinggung Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, yang menegaskan hak dan kewajiban pemuda untuk ikut aktif dalam pembangunan nasional.“Anak muda hari ini punya ruang strategis. Tapi kalau ruang itu tidak diisi dengan mental kuat dan idealisme, maka yang muncul hanya kebisingan, bukan perubahan,” katanya.

Dalam gaya khasnya yang nyentrik, Bambang bahkan menarik analogi dari pelajaran fisika.

“Kalau dalam fisika ada rumus ‘gaya menghasilkan perpindahan’, maka dalam demokrasi, tindakan menghasilkan perubahan. Tidak ada perubahan tanpa perbuatan,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa demokrasi tidak bisa diajarkan hanya lewat teori. “Ia harus dipraktikkan, dalam keseharian, dalam pembelajaran, dalam cara kalian mengemukakan pendapat di kelas, dalam cara OSIS mengambil keputusan,” katanya.

Bambang mengakhiri pesannya dengan satu kalimat yang menggema di ruang acara:

“Mental berani itu fondasi. Idealisme itu tiangnya. Nilai kemanusiaan itu atapnya. Kalau semua berdiri tegak, maka rumah demokrasi kita akan kuat.”

Baca Juga:Hasil Akhir Persebaya Vs Persija 1-3, Persebaya Kalah Kelas, Persija Tampil Superior di Kandang Lawan2 Istri Mantan Bupati Jadi Anggota Dewan Kehormatan KONI Cirebon: Olahraga Kini Punya Jalur Khusus

Ucapan-ucapan Bambang mungkin terasa tajam, bahkan sarkastik. Tapi justru di situlah letak pendidikannya. Ia tidak sedang memarahi pelajar, tapi menantang mereka untuk bangkit dari zona nyaman.

0 Komentar