RADARCIREBON.TV – Liverpool tengah menghadapi periode sulit di bawah asuhan Arne Slot. Setelah kekalahan 1–2 dari Manchester United di Anfield pada lanjutan Premier League 2025/2026, Minggu (19/10/2025), The Reds kini mencatat empat kekalahan beruntun di semua kompetisi atatan terburuk mereka sejak era Brendan Rodgers pada 2014.
Sebagai juara bertahan, performa Liverpool di awal musim ini menjadi sorotan tajam. Ketika ekspektasi publik tinggi terhadap pelatih baru yang menggantikan Jurgen Klopp, kenyataan di lapangan justru menunjukkan sebaliknya. Tim asuhan Slot tampil inkonsisten, kehilangan efektivitas di lini depan, dan rapuh di sektor pertahanan.
Salah satu faktor utama penurunan performa Liverpool adalah badai cedera yang melanda pemain kunci seperti Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson. Absennya dua bek sayap andalan ini membuat aliran serangan dari sisi lapangan berkurang drastis. Selain itu, proses adaptasi terhadap pendekatan taktik Slot yang menuntut pressing cepat dan penguasaan bola tinggi masih belum berjalan sempurna.
Baca Juga:Jonatan Christie Kalahkan Shi Yu Qi dan Sabet Gelar Juara Denmark Open 2025Misi Berat Indra Sjafri di SEA Games 2025: Pertahankan Emas di Tengah Penurunan Performa Garuda Muda
Lini belakang The Reds juga menjadi sorotan. Virgil van Dijk dan Ibrahima Konaté belum mampu tampil solid seperti musim sebelumnya. Beberapa gol yang bersarang ke gawang Liverpool datang dari bola mati kelemahan yang berulang sejak awal musim. Kondisi ini mengingatkan publik pada masa-masa sulit era Brendan Rodgers, ketika tim kerap kehilangan fokus di momen krusial.
Meski tekanan semakin meningkat, Arne Slot tetap menunjukkan ketenangan. Dalam wawancara pascalaga, ia menegaskan tak ingin mencari kambing hitam. “Kami harus melihat ke dalam diri sendiri. Kami menciptakan banyak peluang, tetapi tidak cukup efisien, dan harus bertahan jauh lebih baik,” ujar Slot
Manajemen Liverpool kini menghadapi dilema besar. Di satu sisi, mereka harus memberi waktu bagi Slot untuk membangun identitas baru pasca-Klopp. Namun di sisi lain, tekanan dari fans dan media menuntut hasil instan agar klub tidak tertinggal dalam persaingan papan atas Premier League.
Dengan jadwal padat ke depan, termasuk laga sulit melawan Manchester City dan Tottenham, Slot harus segera menemukan formula terbaik untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Jika tidak, “krisis di Anfield” bisa berubah menjadi ancaman nyata bagi masa depan proyek jangka panjang sang pelatih