RADARCIREBON.TV – Masa depan Luke Shaw di Manchester United mulai menjadi tanda tanya besar setelah muncul kabar bahwa pelatih Rúben Amorim menaruh minat terhadap bek sayap Inter Milan, Federico Dimarco. Langkah ini menandakan adanya perubahan besar dalam rencana jangka panjang Amorim untuk memperkuat sisi kiri pertahanan Setan Merah.
Luke Shaw, yang telah menjadi bagian penting skuad MU selama hampir satu dekade, belakangan sering diganggu cedera. Kondisi fisiknya yang tidak stabil membuatnya kerap absen di laga-laga penting. Situasi ini mendorong manajemen klub mencari solusi jangka panjang agar posisi bek kiri tidak lagi menjadi titik lemah.
Amorim, yang dikenal dengan sistem 3-4-3, memerlukan bek sayap agresif yang mampu bertahan sekaligus mendukung serangan. Federico Dimarco, dengan kemampuan ofensifnya yang mumpuni serta akurasi umpan silang tinggi, dianggap cocok dengan filosofi permainan sang pelatih. Sepanjang musim ini di Inter Milan, Dimarco sudah mencatatkan dua gol dan tiga assist dalam enam pertandingan catatan yang menggambarkan kontribusi seimbangnya.
Baca Juga:Jonatan Christie Kalahkan Shi Yu Qi dan Sabet Gelar Juara Denmark Open 2025Misi Berat Indra Sjafri di SEA Games 2025: Pertahankan Emas di Tengah Penurunan Performa Garuda Muda
Sementara itu, Patrick Dorgu, bek muda yang baru direkrut, masih memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan intensitas dan kecepatan Premier League. Karena itu, kedatangan Dimarco akan memberikan kedalaman skuad sekaligus persaingan sehat di sektor kiri.
Jika transfer ini terealisasi, rotasi antara Shaw, Dorgu, dan Dimarco kemungkinan akan terjadi. Namun, posisi Shaw bisa semakin terdesak mengingat faktor usia dan kondisi fisiknya yang tidak seprima dulu. Amorim dikenal tegas dalam menilai performa, dan ia cenderung memilih pemain yang paling siap secara fisik dan taktis.
Kehadiran Dimarco juga berpotensi mengubah hierarki pertahanan MU, menjadikannya bek kiri utama dalam proyek jangka panjang Amorim di Old Trafford. Bagi Shaw, ini menjadi momen krusial untuk membuktikan bahwa ia masih layak menjadi pilihan utama. Jika gagal mempertahankan performanya, bukan tidak mungkin kariernya di MU akan berakhir lebih cepat dari yang diperkirakan.
Kabar ini menambah panasnya bursa transfer musim depan, dengan Manchester United berusaha membangun skuad yang lebih segar, stabil, dan kompetitif di bawah kepemimpinan Amorim.